Abstrak
Makanan tradisional adalah warisan makanan yang diturunkan dan telah membudaya di masyarakat Indonesia.
Makanan tradisional merupakan bagian penting dari warisan budaya suatu negara dan sering kali menjadi daya tarik kuliner yang berharga.
Meski Tradisional, namun makanan tradisional tetap memiliki daya tarik yang kuat, bahkan jika dibandingkan dengan makanan kekinian.
Dalam era digital ini, pemasaran online telah menjadi sarana yang kuat untuk mempromosikan makanan tradisional kepada khalayak global.
Media sosial, sebagai platform utama pemasaran online, telah memainkan peran penting dalam memfasilitasi konektivitas antara produsen makanan tradisional dan konsumen.
Pengabdian masyarakat memiliki peran yang penting dalam pemasaran online makanan tradisional.
Dalam konteks ini, pengabdian masyarakat dapat merujuk pada berbagai upaya yang melibatkan masyarakat lokal dalam mempromosikan dan mengembangkan pemasaran makanan tradisional secara online.
Kata kunci: Makanan Tradisional, Pemasaran Online, Media Sosial, Pengabdian Masyarakat.
Abstract
Traditional food is a food heritage that has been passed down and has become a culture in Indonesian society.
Traditional food is an important part of a country’s cultural heritage and is often a prized culinary attraction.
Even though it is traditional, traditional food still has a strong appeal, even when compared to contemporary food.
In this digital era, online marketing has become a powerful means of promoting traditional food to a global audience.
Social media, as a major online marketing platform, has played an important role in facilitating connectivity between traditional food producers and consumers.
Community service has an important role in online marketing of traditional food. In this context, community service can refer to various efforts involving local communities in promoting and developing online marketing of traditional foods.
Keywords: Traditional Food, Online Marketing, Social Media, Community Service.
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Di era dimana teknologi digital merajalela, media sosial telah menjadi platform yang mendominasi untuk berkomunikasi dengan pelanggan dan mempromosikan produk, layanan, atau merek.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor penting, termasuk jangkauan yang sangat luas yang dimiliki oleh media sosial yang memungkinkan merek untuk mencapai audiens yang beragam dan global.
Pemasaran online melalui media sosial bagi produk UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) khususnya makanan tradisional memiliki latar belakang yang sangat relevan dalam lingkungan bisnis saat ini.
Faktor yang mendorong pentingnya pemasaran online melalui media sosial yaitu memungkinkan UMKM untuk mencapai audiens yang lebih besar tanpa biaya iklan yang tinggi.
Selain itu, media sosial memungkinkan keterlibatan aktif antara merek dan konsumen, memungkinkan respons cepat terhadap umpan balik dan interaksi dua arah yang membangun hubungan yang kuat.
Kemampuan targeting iklan yang canggih dan konten visual yang menarik juga menjadi alat yang sangat efektif dalam strategi pemasaran.
Pemasaran online khususnya pada UMKM makanan tradisional melalui media sosial ini menjadi topik utama dalam pengabdian masyarakat yang kami lakukan.
Latar belakang pemilihan topik ini sebagai project pengabdian kepada masyarakat kelompok kami didasarkan pada potensi pertumbuhan yang dimiliki UMKM makanan tradisional dan peran kunci media sosial dalam era digital saat ini.
UMKM makanan tradisional memiliki potensi besar untuk mendukung ekonomi lokal dan merawat warisan budaya, namun seringkali menghadapi kendala dalam memasarkan produk mereka.
Di sisi lain, media sosial telah menjadi platform yang sangat efektif dalam berkomunikasi dengan audiens, memasarkan produk, dan membangun merek.
Dengan demikian, pemanfaatan media sosial dapat menjadi solusi yang bermanfaat bagi UMKM ini untuk meningkatkan visibilitas dan mengatasi tantangan pemasaran yang mereka hadapi.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman, pelatihan, dan dukungan kepada UMKM makanan tradisional agar mereka dapat memanfaatkan media sosial dengan lebih efektif sehingga dapat mendorong pertumbuhan bisnis mereka dan memperkuat ekonomi lokal.
1.2 Rumusan Masalah
- Apa itu pemasaran online dan hubungannya dengan penggunaan media sosial?
- Mengapa media sosial dapat dijadikan sebagai alat untuk pemasaran yang efektif khususnya untuk produk UMKM makanan tradisional?
- Bagaimana cara media sosial dapat membantu UMKM dalam mencapai audiens yang lebih luas dan meningkatkan penjualan produk mereka?
- Apa peran media sosial dalam memfasilitasi keterlibatan aktif antara UMKM dan pelanggan potensial dan bagaimana hal ini dapat mempengaruhi keberhasilan pemasaran online?
- Apa dampak kegiatan pengabdian kepada masyarakat berkaitan dengan sosialisasi pemasaran online melalui media sosial ini terhadap perkembangan UMKM makanan tradisional?
1.3 Tujuan Penulisan
- Memahami mengenai pemasaran online dan hubungannya dengan media sosial.
- Mengetahui alasan dari media sosial yang dijadikan sebagai alat untuk pemasaran efektif khususnya pada produk UMKM makanan tradisional.
- Menganalisis cara kerja media sosial dalam membantu UMKM untuk mencapai audiens yang lebih luas dan meningkatkan penjualan produk.
- Mengetahui peran media sosial dalam memfasilitasi keterlibatan aktif antara UMKM dengan pelanggan potensial.
- Mengevaluasi dampak kegiatan pengabdian kepada masyarakat mengenai sosialisasi pemasaran online melalui media sosial terhadap perkembangan UMKM makanan tradisional.
BAB II Kerangka Teoritis
Dalam era globalisasi dan kemajuan teknologi informasi yang terus meluas, teknologi digital telah menjadi tulang punggung bagi transformasi bisnis di seluruh dunia.
Tidak terkecuali di Indonesia, di mana perubahan mendalam dalam cara kita berkomunikasi, berbelanja, dan bertransaksi telah mengubah lanskap bisnis secara dramatis.
Di tengah revolusi digital ini, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) telah muncul sebagai pilar utama dalam perekonomian kita.
Berdasarkan kemajuan zaman, pertumbuhan dan pembangunan ekonomi sangat berperan penting dalam meningkatkan pendapatan ekonomi daerah termasuk dalam mensejahterakan rakyat.
Peran usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) memiliki arti yang begitu penting bagi suatu daerah terutama sebagai salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi daerah.
Kegiatan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan salah satu cara agar produk kreatif daerah dapat dikenal dan memberikan peluang bisnis bagi pelaku usaha di daerah.
A. Pemasaran online dan hubungannya dengan media sosial
Pemasaran online adalah suatu sistem kinerja perusahaan yang berfokus pada penjualan barang, jasa ataupun promosi yang menggunakan media internet sebagai pendukung sistem tersebut.[1]
Pemasaran online ini merupakan suatu strategi pemasaran dengan tujuan mencapai audiens secara digital. Hal ini melibatkan berbagai teknik dan platform untuk mempromosikan produk atau layanan.
Salah satu elemen penting dalam pemasaran online adalah media sosial. Media sosial adalah platform yang memungkinkan interaksi dan komunikasi antara individu secara online.
Ada beberapa media sosial yang sedang booming saat ini antara lain Instagram, Tiktok, WhatsApp, Twitter, Line, Telegram, Facebook, Youtube, dan lain-lain.[2]
Hubungan antara pemasaran online dan media sosial erat kaitannya karena media sosial merupakan saluran yang efektif untuk mencapai dan berinteraksi dengan calon pelanggan.
Media sosial memungkinkan suatu bisnis atau perusahaan untuk membangun hubungan dengan pelanggannya.
Dengan adanya platform seperti Facebook dan Instagram, kita dapat mengunggah konten berkualitas tinggi yang memikat dan menarik perhatian para calon pelanggan.
Selain itu, kita juga dapat berinteraksi dengan pelanggan potensial melalui komentar, pesan langsung, dan berbagai bentuk keterlibatan lainnya.
Ini memungkinkan suatu bisnis untuk memahami lebih baik kebutuhan dan preferensi pelanggan yang dapat membantu dalam merancang strategi pemasaran yang lebih efektif.
Selain itu, media sosial juga memungkinkan bisnis untuk memperluas jangkauannya. Dengan menggunakan iklan berbayar dan promosi di platform-media sosial, kita dapat mencapai audiens yang lebih luas daripada yang mungkin dicapai dengan metode pemasaran tradisional.
Dengan demikian, pemasaran online dan media sosial saling melengkapi, menciptakan kesempatan untuk membangun merek, berinteraksi dengan pelanggan, dan mencapai hasil yang lebih baik dalam upaya pemasaran secara keseluruhan.
B. Media sosial sebagai alat pemasaran efektif untuk produk UMKM makanan tradisional
Media sosial memberikan berbagai manfaat dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam konteks bisnis.
UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) telah mengadopsi media sosial sebagai alat pemasaran online yang efektif untuk mencapai pangsa pasar yang lebih besar.
Saat ini, media sosial sangat mudah diakses oleh individu di seluruh dunia, termasuk pebisnis UMKM yang mungkin berasal dari generasi yang lebih tua.
Mereka dapat memanfaatkan internet untuk menyampaikan informasi tentang produk mereka kepada konsumen secara daring.
Di era saat ini, dengan kemajuan teknologi dan komunikasi yang semakin maju, pemasaran melalui media sosial telah menjadi pilihan utama bagi pelaku bisnis.
Saat ini, penggunaan media sosial menjadi elemen sentral dalam penyampaian informasi. Salah satu keunggulan besar dari media sosial adalah potensi besar yang dimilikinya untuk memajukan bisnis.
Masyarakat Indonesia sangat tertarik pada layanan media sosial, sehingga berbagai platform terus mengalir masuk ke Indonesia.
Selalu ada platform media sosial baru yang diperkenalkan, dan menariknya, platform tersebut selalu mampu menemukan pasar yang sesuai di Indonesia.
Di era digital saat ini, kemudahan masyarakat untuk membuka usaha dan lapangan kerja yang baru sangat mudah dilakukan.
Potensi tersebut bisa dimaksimalkan apabila pengetahuan dan pembekalan bagi para UMKM untuk membangun usahanya dari awal sehingga berhasil di kemudian waktu.
Selain itu, sebagai pelaku bisnis pada usaha yang dijalankan, seorang wirausahawan/i yang menjalankan usaha di Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) perlu memiliki strategi pemasaran yang baik.[3]
Meskipun ada banyak tantangan yang harus dihadapi, banyak pemilik UMKM tradisional yang sukses telah mampu mengatasi kendala ini dengan mendapatkan pelatihan, bantuan, atau dengan mempekerjakan sumber daya tambahan.
Penggunaan media sosial yang bijak dan pemahaman yang mendalam tentang pasar dan audiens mereka dapat membantu UMKM tradisional untuk tetap bersaing dan berkembang dalam era digital.
Media sosial memungkinkan UMKM untuk memasarkan produk dan layanan mereka secara efisien kepada audiens online.
Mereka dapat membuat posting gambar, video, dan teks yang menjelaskan produk mereka, memberikan ulasan pelanggan, dan memberikan penawaran khusus.
Media sosial memungkinkan UMKM untuk mencapai calon pelanggan di seluruh dunia. Dalam hal ini, jangkauan produk mereka tidak terbatas oleh lokasi fisik toko atau bisnis fisik mereka.
C. Strategi untuk mendapatkan audiens lebih luas dan meningkatkan penjualan produk
Media sosial, seperti Instagram, TikTok, dan platform lainnya menawarkan peluang besar bagi pelaku UMKM untuk mempromosikan produk dan jasa mereka secara efektif.
Salah satu cara terbaik untuk memulai adalah dengan membangun profil bisnis yang profesional dan menarik di berbagai platform media sosial.
Ini termasuk mengunggah gambar produk yang berkualitas tinggi, menyediakan deskripsi yang informatif, dan menggunakan kata kunci yang relevan agar produk atau jasa yang mudah ditemukan oleh calon pelanggan.
Media sosial tidak terbatas pada satu platform saja, dan setiap platform memiliki karakteristik unik yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku UMKM.
Untuk mengatasi ketimpangan ekonomi, penting bagi pelaku UMKM untuk memahami dan memanfaatkan berbagai platform media sosial dengan bijak.
1. TikTok
Tiktok adalah platform yang sangat populer di kalangan generasi muda. Para pelaku UMKM dapat memanfaatkan TikTok untuk membuat konten yang kreatif dan menghibur yang dapat menarik perhatian pelanggan potensial.
Mereka dapat menggunakan tren dan tantangan yang sedang berlangsung di platform ini untuk mempromosikan produk atau jasa mereka.
Selain itu, TikTok juga memiliki fitur iklan yang dapat digunakan untuk mencapai audiens yang lebih besar.
2. Instagram
Instagram adalah platform visual yang cocok untuk bisnis yang bergantung pada tampilan estetis produk. Pelaku UMKM dapat membuat akun Instagram yang menarik dan teratur memposting foto produk mereka.
Mereka juga dapat memanfaatkan fitur seperti Instagram Shopping untuk memungkinkan pelanggan langsung berbelanja melalui platform tersebut.
Selain TikTok dan Instagram, ada banyak platform lain seperti Facebook, Twitter, dan LinkedIn yang dapat digunakan sesuai dengan sasaran dan strategi bisnis masing-masing.
Penting untuk melakukan riset pasar dan menentukan platform mana yang paling cocok untuk produk atau jasa tertentu.
3. Membangun merek yang kuat dan kepercayaan pelanggan melalui media sosial
Media sosial dapat menjadi alat yang efektif untuk membangun dan memperkuat identitas merek.
Keterampilan dalam mengelola media sosial, termasuk dalam merumuskan target audiens, mengembangkan pesan inti, serta menciptakan konten kreatif, perlu diperiksa secara komprehensif guna memaksimalkan peranan media sosial dalam membangun citra merek.[4]
Pelaku UMKM perlu menjaga konsistensi dalam estetika dan pesan merek mereka di seluruh platform media sosial yang mereka gunakan.
Selain itu, mereka juga dapat memanfaatkan ulasan dan testimoni pelanggan untuk membangun kepercayaan.
Meminta pelanggan yang puas untuk memberikan ulasan positif di platform media sosial atau membagikan pengalaman mereka secara pribadi dapat membantu membujuk pelanggan lain untuk membeli produk atau jasa mereka.
Penting juga untuk aktif berinteraksi dengan pelanggan di media sosial. Menanggapi komentar, pertanyaan, dan masukan dengan cepat dan sopan dapat menciptakan hubungan yang kuat antara pelaku UMKM dan pelanggan mereka.
Ini juga membantu membangun reputasi positif di media sosial yang dapat meningkatkan minat pelanggan potensial.
BAB III Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan analisis ketimpangan ekonomi di Kecamatan Kota Depok oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Depok, ketimpangan jika dilihat berdasarkan kriteria Bank Dunia yaitu dengan mengukur persentase jumlah pendapatan penduduk dari kelompok yang berpendapatan 40% terendah dibandingkan total pendapatan seluruh penduduk, maka terdapat dua kecamatan yang terkategori ketimpangan sedang/menengah, yaitu kecamatan Cinere dan Cimanggis.
Sedangkan menurut data Dinas Koperasi & UMKM oleh Badan Pusat Statistik, Cinere merupakan kecamatan yang memiliki jumlah UMKM paling sedikit di kota Depok dengan total 54 UMKM.[5]
Hal ini menunjukkan adanya isu permasalahan ekonomi yang perlu diselesaikan di kecamatan Cinere. Ketimpangan ekonomi di kecamatan ini mungkin mengindikasikan ketidaksetaraan dalam distribusi pendapatan penduduk yang dapat berdampak pada kualitas hidup sebagian besar masyarakat di wilayah ini.
Ketimpangan ekonomi merujuk pada perbedaan distribusi kekayaan, pendapatan, atau kesempatan ekonomi antara individu, kelompok, atau wilayah dalam suatu masyarakat atau negara.[6]
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan ketimpangan ekonomi meliputi perbedaan dalam pendapatan individu atau keluarga, akses terhadap pendidikan dan perawatan kesehatan, peluang kerja, serta perbedaan dalam akses terhadap sumber daya ekonomi seperti tanah dan modal.
Ketimpangan ekonomi ini dapat memiliki dampak negatif pada stabilitas sosial, kesejahteraan masyarakat, dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Ketimpangan yang terjadi antar wilayah juga dapat memberi dampak atas tingkat kesejahteraan antar wilayah yang menimbulkan kesenjangan sosial.
Isu ketimpangan ekonomi ini merupakan permasalahan prioritas yang harus diatasi di kecamatan Cinere, salah satunya dengan upaya peningkatan ekonomi masyarakat melalui pengembangan UMKM.
Dengan jumlah UMKM yang lebih sedikit dibandingkan kecamatan lainnya di kota Depok, ada peluang untuk mengidentifikasi hambatan dan kendala yang dihadapi oleh para pengusaha mikro, kecil, dan menengah di kecamatan ini.
Faktor-faktor seperti akses ke pembiayaan, pelatihan, dan dukungan infrastruktur mungkin perlu diperbaiki untuk meningkatkan daya saing UMKM di wilayah tersebut.
Selain itu, hal ini juga penting demi meningkatkan potensi sektor ekonomi yang dapat dikembangkan lebih lanjut di Cinere untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan penduduk secara merata.
Dalam upaya mengatasi ketimpangan ekonomi dan sosial yang ada di kecamatan Cinere, solusi yang dapat diterapkan adalah peningkatan pemasaran melalui media sosial bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang beroperasi di wilayah tersebut.
Diawali dengan pelatihan dan pendampingan, UMKM di Cinere akan diberikan keterampilan yang diperlukan untuk memanfaatkan media sosial sebagai alat pemasaran yang efektif.
Hal ini akan membantu mereka mencapai lebih banyak pelanggan potensial secara online, meningkatkan penjualan, serta meningkatkan pendapatan para pelaku UMKM.
Pengabdian Masyarakat: Sosialisasi Pemasaran Efektif Melalui Media Sosial
1. Branding melalui pengelolaan akun Instagram
Branding melalui pengelolaan akun Instagram adalah proses membangun dan memperkuat citra merek menggunakan platform tersebut. Branding ini merupakan proses jangka panjang yang memerlukan dedikasi dan konsistensi.
a. Isi feeds, dimana hal yang harus diperhatikan adalah:
- Gaya visual khas: Pastikan semua postingan memiliki gaya visual yang khas dan konsisten, termasuk filter, warna, dan estetika yang mencerminkan merek.
- Variasi konten: posting beragam konten, termasuk gambar produk, kutipan inspirasional, cerita di balik layar, dan konten yang mendukung nilai dan misi merek.
- Pesan yang relevan: pesan dalam posting harus sesuai dengan pesan merek dan jangan lupa mencantumkan caption yang menarik serta informatif.
Keterangan: Isi feeds Instagram pemilik bisnis sebelum diberi arahan dan sesudah diberi arahan.
b. Info yang harus dicantumkan:
- Bio profil: dekripsi profil harus mencakup nilai, visi, dan misi merek Anda serta tautan ke situs web jika memungkinkan.
- Kontak: Tambahkan informasi kontak seperti alamat email, nomor telepon, dan lokasi offline store.
- Hashtag brand: gunakan hashtag yang unik dan relevan dengan merek tersebut.
- Highlight Instagram: buatlah highlight di profil akun untuk menyorot konten penting, seperti produk, acara, atau hal-hal yang relevan dengan merek.
c. Responsif dan interaktif:
- Tanggapi komentar: selalu
- tanggapi komentar dari pengikut, baik yang positif maupun negatif, hal ini akan memperkuat keterlibatan dengan audiens.
- Pesan langsung (Direct Message): selalu menjawab pesan langsung dari pelanggan atau calon pelanggan dengan cepat dan ramah.
- Story interaktif: gunakan fitur Polls, Questions, dan Quiz dalam cerita Anda untuk mendorong interaksi dengan pengikut.
- Giveaway: sesekali lakukan event atau giveaway untuk mendorong partisipasi dan memperluas jangkauan merek.
2. Pemasaran melalui pembuatan konten video tiktok dan instagram.
- Rencanakan konsep video: tentukan pesan utama dan tujuan video serta mengenali target audiens untuk menyesuaikan konten dengan preferensi mereka.
Keterangan: Mahasiswa beserta pemilik usaha sedang merencanakan pembuatan Video di Instagram. - Penyusunan naskah atau cerita: buatlah naskah yang sederhana dan jelas. Hindari informasi yang berlebihan dan fokus pada cerita yang menarik, misalnya memulai dengan suatu teka-teki atau pertanyaan yang memancing minat.
- Pengambilan video dan editing: rekam video dengan setting kamera yang sesuai dan stabil, misalnya menggunakan unakan tripod atau dukungan kamera jika diperlukan. Pastikan video sesuai dengan format vertikal (9:16) untuk TikTok dan Instagram. Lalu lakukan editing agar video terlihat lebih menarik, misalnya dengan menggunakan efek visual atau filter yang sesuai dengan konten tersebut.
- Tambahkan musik dan voice over: Pilihlah musik atau suara latar yang sesuai dengan suasana video. Pastikan bahwa voice over yang ditambahkan jelas dan dapat dipahami.
- Teks atau Keterangan: jika diperlukan, tambahkan teks atau keterangan yang mendukung video, pastikan teks terlihat dengan jelas dan mudah dibaca.
- Tambahkan pemanggilan tindakan (call to action): ajak penonton untuk melakukan tindakan tertentu, seperti mengikuti akun kita, mengunjungi situs web, atau membeli produk.
- Publikasikan dan promosikan: publikasikan video di TikTok dan Instagram sesuai dengan jadwal posting yang telah ditetapkan. Gunakan juga hashtag yang relevan dengan video untuk meningkatkan jangkauan penonton.
3. Mengumpulkan feedback pelanggan melalui ulasan atau testimoni
lasan dan testimoni adalah sumber wawasan berharga tentang kepuasan pelanggan, masalah yang mungkin timbul, dan bagaimana penjual dapat memperbaiki layanan atau produk.
Jadi kita perlu meminta pelanggan untuk memberikan ulasan atau testimoni melalui berbagai saluran, seperti email, situs web, atau platform media sosial.
Selain itu, penting untuk merespons ulasan positif dan negatif. Hal ini akan menunjukkan bahwa kita peduli terhadap pendapat pelanggan.
Kita juga dapat menggunakan ulasan positif sebagai alat pemasaran. Penjual dapat membagikan ulasan tersebut di situs web atau media sosial sebagai bukti kepuasan pelanggan.
Mengumpulkan ulasan dan testimoni adalah cara yang efektif untuk memperbaiki bisnis dan membangun kepercayaan dengan pelanggan potensial.
Dengan menanggapi dan menggunakan feedback pelanggan, kita dapat memastikan bahwa produk kita tetap relevan dan memenuhi harapan para pelanggan.
BAB IV Kesimpulan
Pemasaran online merupakan suatu strategi pemasaran dengan tujuan mencapai audiens secara digital dengan melibatkan berbagai teknik dan platform untuk mempromosikan produk atau layanan melalui media sosial sebagai salah satu elemen penting dalam pemasaran online.
Melalui pengabdian kepada masyarakat mengenai sosialisasi pemasaran kue tradisional di media sosial secara efektif ini,
Kami membantu pelaku UMKM untuk lebih memahami pemasaran produk secara efisien kepada audiens online dengan membuat posting gambar yang awalnya terlihat tidak begitu menarik dan tidak lengkap dengan informasi terkait produk yang dipasarkan.
Menjadi lebih menarik dan informatif dengan memanfaatkan berbagai media dan teknis pada pembuatan posting gambar, video, dan teks yang menjelaskan produk mereka.
Selain itu, pelaku UMKM juga mulai memahami peran profil bisnis sebagai salah satu aspek penting pada bisnis melalui media sosial.
Sehingga penting pula untuk membangun profil bisnis yang profesional dan menarik di berbagai platform media sosial.
Profil bisnis yang sebelumnya masih tidak konsisten dan disatukan dengan profil pribadi, menjadi profil bisnis yang terlihat lebih menarik dan profesional.
Penulis:
- Cornelia Erlinda
- Intan Nurayni
- Hilda Daffa’
- Mirna Sari
- Gevira Afifa
- Nila Rumiyanti
- Ningrum Padila
Mahasiswa S1 Fisioterapi, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
Dosen pengampu:
- Haryanti Jaya Harjani, SST.FT., M. Pd
- Desmawati, SKp. MKep. Sp.Mat, PhD
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Referensi:
Achmad, Z. A. (2020). Pemanfaatan Media Sosial Dalam Pemasaran Produk UMKM Di Kelurahan Sidokumpul Kabupaten Gresik. Jurnal Ilmu Komunikasi, 18-19. Dikutip dari https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=pemanfaatan+media+sosial+dalam+pemasaran+produk+UMKM+di+kelurahan+sidokumpul+kabupaten+gresik&btnG=#d=gs_qabs&t=1698931606260&u=%23p%3D8GMhFrLvUDoJ (Diakses pada tanggal 28 Oktober 2023)
Amah, Nik. (2013). Bank Syariah dan UMKM Dalam Menggerakkan Roda Perekonomian Indonesia: Suatu Kajian Literatur. ASSETS: Jurnal Akuntansi dan Pendidikan, Volume 2, Nomor 1. Dikutip dari http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/assets/article/view/561 (Diakses pada tanggal 27 September 2023)
Arum Wahyuni Purbohastuti. (2017). Efektivitas Media Sosial Sebagai Media Promosi. Jurnal Tirtayasa EKONOMIKA, 12, no. 2: 230. Dikutip dari https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JTE/article/view/4456 (Diakses pada tanggal 27 September 2023)
Dwi, F., Hardjanto, I., Hayat, A. (2013). Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMKM) Melalui Fasilitas Pihak Eksternal Dan Potensi Internal. Jurnal Administrasi Publik (JAP), 1(6), 1286-1295. Dikutip dari https://www.neliti.com/id/publications/75851/pengembangan-usaha-mikro-kecil-dan-menengah-umkm-melalui-fasilitasi-pihak-ekster (Diakses pada tanggal 27 September 2023)
Fadly, H. D. (2020). Membangun Pemasaran Online Dan Digital Branding Di Tengah Pandemi Covid 19. Ecoment Global, 215-216. Dikutip dari https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=membangun+pemasaran+online+dan+digital+branding+di+tengah+pandemi+covid+19&btnG=#d=gs_qabs&t=1698931650285&u=%23p%3DVx-R38pbqOYJ (Diakses pada tanggal 28 Oktober 2023)
Febriyantoro, M. T., & Arisandi, D. (2018). Pemanfaatan digital marketing bagi usaha mikro, kecil dan menengah pada era masyarakat ekonomi ASEAN. JMD: Jurnal Riset Manajemen & Bisnis Dewantara, 1(2), 61-76. Dikutip dari https://doi.org/10.26533/jmd.v1i2.175 (Diakses pada tanggal 27 September 2023)
Gumilang, R. R. (2017, Maret). Implementasi Digital Marketing Terhadap Peningkatan Penjualan Hasil Home Industri. Jurnal Ilmiah Manajemen, 10(1), 9-14. Dikutip dari https://journal.ikopin.ac.id/index.php/coopetition/article/download/25/26/116 (Diakses pada tanggal 27 September 2023)
Hilmiana, D. H. (2021). Peningkatan Kesejahteraan UMKM melalui Strategi Digital Marketing Jurnal Pengabdian Masyarakat, vol 4, no 1. Dikutip dari https://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalmpi/article/view/24546 (Diakses pada tanggal 27 September 2023)
Ibad, I. (2019). Studi Deskriptif Pelaku UMKM Kuliner Ayam Geprek di Kecamatan Gubeng Kota Surabaya. STRATEGI RASIONAL PELAKU UMKM KULINER DALAM LAYANAN MITRA GO FOOD, 3-4. Dikutip dari https://repository.unair.ac.id/88010/5/JURNAL%20IRSYADUL%20IBAD%20F.pdf (Diakses pada tanggal 27 September 2023)
IPB, D. S. (2021). Analisis Ketimpangan Ekonomi Kecamatan Kota Depok 2021. In Ketimpangan Kecamatan Kota Depok (pp. 14-39). Depok: Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Depok. Dikutip dari https://ppid.depok.go.id/wp-content/uploads/2022/02/Buku-Analisis-Ketimpangan-Kecamatan-Kota-Depok-2021.pdf (Diakses pada tanggal 27 September 2023)
Arfan, N., & Hasan, H. A. (2022). Penerapan Digital Marketing dalam Upaya Peningkatan Pendapatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. ILTIZAM Journal of Shariah Economics Research, 6(2), 212-224. Dikutip dari https://e-journal.lp2m.uinjambi.ac.id/ojp/index.php/iltizam/article/download/1452/739/5627 (Diakses pada tanggal 27 September 2023)
Kairupan DJ, Yovanda OA (2021). Pengaruh Public Relation, Advertising, Dan Word of Mouth Terhadap Brand Awareness Produk Umkm: Studi Kasus Pada Toko X Cake and Bakery. Jurnal Riset Manajemen Dan Bisnis. 15;16(1):1-2. Dikutip dari https://e-journalfb.ukdw.ac.id/index.php/jrmb/article/view/367 (Diakses pada tanggal 27 September 2023)
Mashudi, E. F. (2018) LEVERAGING SOCIAL-MEDIA: BUILDING EXCEPTIONAL . journal.uinsgd, 45. Dikutip dari https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/branding/article/download/29117/9474 (Diakses pada tanggal 2 November 2023
Nuslih Jamiat, SE.,M.M. 1, Teti Sumarni,S.S.,M.Si.2. (2019). Pemanfaatan Digital Marketing pada pengrajin Tahu Bungkeng Kabupaten Sumedang . ATRABIS: Jurnal Administrasi Bisnis (e-Journal), 5(2), 67-88. Dikutip dari https://jurnal.plb.ac.id/index.php/atrabis/article/view/251 (Diakses pada tanggal 27 September 2023)
Raharti, R. (2021). Model Ketimpangan Pembangunan Ekonomi di Indonesia. Samudra Ekonomi dan Bisnis, 258-259. Dikutip dari https://ejurnalunsam.id/index.php/jseb/article/view/2422 (Diakses pada tanggal 27 September 2023)
Rapitasari, D.(2016). Digital Marketing Berbasis Aplikasi Sebagai Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan. Jurnal Cakrawala, 10(2), 107-112. Dikutip dari https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&opi=89978449&url=https://www.cakrawalajournal.org/index.php/cakrawala/article/view/36&ved=2ahUKEwjP4JvO7aSCAxUda2wGHcSpCdAQFnoECAsQAQ&usg=AOvVaw2W1byCJXOgZUTIGDQ75Xig (Diakses pada tanggal 27 September 2023)
Ratu, Elizabeth Putrinda, Joy Elly Tulung, and Lawren Julio Rumokoy (2022). The Impact of Digital Marketing, Sales Promotion, and Electronic Word of Mouth on Customer Purchase Intention at Tiktok Shop. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi 10.4: 149-158. Dikutip dari https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/emba/article/view/43705 (Diakses pada tanggal 27 September 2023)
Safira, D. D. (2021). Analisis Keputusan Investasi Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Di Kota Depok, Jawa Barat. 2-6. Dikutip dari https://jurnal.syntaxliterate.co.id/index.php/syntax-literate/article/view/3761/2322 (Diakses pada tanggal 27 September 2023)
Sarfiah, S. N., Atmaja, H. E., & Verawati, D. M. (2019). UMKM SEBAGAI PILAR MEMBANGUN EKONOMI BANGSA. Jurnal Riset Ekonomi Pembangunan, 4. 10.31002. Dikutip dari https://jurnal.untidar.ac.id/index.php/REP/article/view/1952%20diakses%2011%20Agustus%202020/0 (Diakses pada tanggal 27 September 2023)
Setiawan, B., & Program Studi Manajemen Universitas Indo Global Mandiri. (2018, November 2). Edukasi E-Commerce pada Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Palembang. Jurnal Abdimas Mandiri, 2. Dikutip dari http://ejournal.uigm.ac.id/index.php/PGM/article/view/531 (Diakses pada tanggal 27 September 2023)
Syukri, A. U., & Sunrawali2, A. N. (2022). Digital marketing dalam pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah. KINERJA: Jurnal Ekonomi dan Manajemen, 19(1), 170-182. ISSN: 1907-3011 (Print) 2528-1127. Dikutip dari https://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/KINERJA/article/view/10207 (Diakses pada tanggal 27 September 2023)
Teguh Febrianto Setiawan, B. S. (September 2018). Strategi Pemasaran online UMKM Makanan (Studi Kasus di Kecamatan Cibinong). Manajemen IKM (116-126), Vol. 13 No. 2. Dikutip dari https://jurnal.unpad.ac.id/kumawula/article/view/32388 (Diakses pada tanggal 27 September 2023)
Veranita, M., Almamalik, L., Ikhsan, S. (2022). Pemanfaatan Pemasaran Melalui Media Sosial oleh UMKM Di Era Pandemi. Jurnal Ilmiah Manajemen, 13 (1), 89-95. Dikutip dari https://www.neliti.com/id/publications/372527/pemanfaatan-pemasaran-melalui-media-sosial-oleh-umkm-di-era-pandemi-studi-kasus (Diakses pada tanggal 27 September 2023)
Wahyudi, Mukrodi, Sugiarti, E., Marayasa, N., & Mawardi, S. (2022, Januari). MENGENAL PEMASARAN DIGITAL DAN MARKET PLACE: Solusi Meningkatkan Penjualan di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal PKM Manajemen Bisnis, 2(1). 10.37481 Dikutip dari https://ojs.pseb.or.id/index.php/pkm/article/view/237 (Diakses pada tanggal 27 September 2023)
Ikuti berita terbaru di Google News