Jangan Lewatkan Manfaat Daun Seledri sebagai Obat Hipertensi

Daun Seledri
Ilustrasi Daun Seledri (Sumber: Penulis)

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi medis yang sering terjadi dan merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal.

Prevalensi hipertensi terus meningkat di seluruh dunia, menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan. Meskipun tersedia berbagai obat antihipertensi yang efektif, pengobatan farmakologis sering kali disertai dengan efek samping yang tidak diinginkan dan memerlukan penggunaan jangka panjang.

Oleh karena itu, minat terhadap pengobatan alternatif dan pengobatan alami untuk mengontrol tekanan darah telah meningkat, dengan penelitian yang semakin menyoroti potensi manfaat dari tanaman herbal, termasuk daun seledri.

Bacaan Lainnya
DONASI

Seledri (Apium graveolens) adalah tanaman yang umum digunakan dalam masakan dan memiliki sejarah penggunaan dalam pengobatan tradisional di berbagai budaya. Selain digunakan sebagai bahan makanan, daun seledri juga telah dipelajari untuk potensi efek farmakologisnya, terutama dalam mengendalikan tekanan darah tinggi.

Senyawa aktif yang terkandung dalam seledri diyakini dapat digunakan sebagai obat hipertensi dimana memiliki efek farmakologis yang menguntungkan.

Salah satu senyawa utama dalam seledri adalah ftalida, yang telah ditunjukkan memiliki sifat vasodilator, artinya dapat membantu melebarkan pembuluh darah dan mengurangi tekanan darah. Selain ftalida, seledri juga mengandung flavonoid dan polifenol, yang memiliki potensi antioksidan dan efek relaksasi pada pembuluh darah.

Baca juga: Manfaat Rebusan Daun Seledri terhadap Penurunan Tekanan Darah Tinggi pada Lansia 

Sejumlah studi klinis awal telah dilakukan untuk mengevaluasi efek daun seledri pada tekanan darah. Hasil studi ini menunjukkan bahwa suplementasi dengan ekstrak daun seledri dapat menghasilkan penurunan tekanan darah pada individu dengan hipertensi ringan hingga sedang. Meskipun hasilnya menjanjikan, diperlukan penelitian lebih lanjut dengan desain yang lebih kuat dan ukuran sampel yang lebih besar untuk mengkonfirmasi temuan ini.

Meskipun penelitian awal menunjukkan potensi positif dari penggunaan daun seledri sebagai terapi antihipertensi, masih ada keterbatasan dan tantangan yang perlu diatasi.

Salah satunya adalah kurangnya pemahaman yang mendalam tentang mekanisme kerja secara spesifik dan dosis yang optimal dari ekstrak daun seledri. Selain itu, efek jangka panjang dan kemungkinan interaksi dengan obat-obatan lain juga perlu dipelajari lebih lanjut.

Implikasi klinis dari temuan ini adalah bahwa penggunaan daun seledri sebagai terapi tambahan dapat menjadi alternatif yang efektif untuk mengelola tekanan darah tinggi pada individu dengan hipertensi ringan hingga sedang.

Terapi ini memiliki potensi untuk mengurangi ketergantungan pada obat-obatan antihipertensi konvensional dan mengurangi risiko efek samping yang terkait. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memvalidasi temuan ini dan memahami dengan lebih baik mekanisme aksi serta potensi efek samping dari pengobatan antihipertensi berbasis daun seledri.

 

Penulis: Syahri Alreza
Mahasiswa S1 Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi  

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI