Menjaga Kesehatan Mental Remaja dengan Menghindari Penggunaan Internet yang Bermasalah: Tinjauan dalam Konteks Keislaman

Penggunaan Internet
Sumber: freepik.com

Kemajuan media informasi dan teknologi sudah dirasakan oleh hampir seluruh lapisan masyarakat, baik segi positif maupun negatif dari penggunanya.

Hal ini dikarenakan pengaksesan media informasi dan teknologi ini termasuk mudah dan terjangkau bagi berbagai kalangan, salah satunya bagi kalangan remaja.

Banyak dari kalangan remaja yang memanfaatkan kemajuan media informasi dan teknologi pada saat ini. Oleh karena itu, tidak heran jika dampak positif dari perkembangan media informasi dan teknologi untuk para remaja dikatakan sebagai generasi multi-tasking (Ameliola & Nugraha, 2013).

Perkembangan teknologi internet ini membawa pengaruh besar dalam kehidupan, terutama bagi generasi muda, terkhususnya remaja. Akses yang mudah dan murah terhadap informasi, komunikasi, dan hiburan telah membentuk cara remaja berinteraksi, belajar, dan berfikir.

Bacaan Lainnya

Namun, di balik kemudahan tersebut, terdapat ancaman serius bagi pengguna yang terlalu sering menggunakan internet, seperti kecanduan internet ini kondisi dimana seseorang merasa sangat sulit untuk mengurangi atau menghentikan penggunaan internet.

Seiring berkembangnya zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi yang mulanya bertujuan untuk meringankan beban pekerjaan manusia, malah sebaliknya teknologi justru membuat keresahan begitu juga rasa takut dalam kehidupan sehari-hari.

Ternyata teknologi, seperti internet, mampu menundukkan penggunanya. Bayangkan hampir setiap hari yang di perhatikan hanya menekan tombol untuk melihat layar yang berdampak hubungan antar manusia jadi tidak harmonis karena sibuk dengan gadget nya masing-masing (Radiansyah, 2018).

Pada masa kini, internet telah memainkan peran yang sangat besar dalam pembangunan dan kehidupan manusia. Dari cara hidup yang banyak sekali mengalami perubahan, seiring dengan pembangunan teknologi internet.

Namun, di balik perkembangan teknologi yang kita rasakan saat ini, terdapat pula masalah baru yang dihadapi oleh manusia, yaitu isu-isu yang dikaitkan dengan penyalahgunaan internet atau penggunaan internet secara berlebihan (Ayub et al, 2014).

Baca Juga: Bahayanya Kecanduan Judi Online terhadap Kesehatan Mental Remaja di Indonesia

Penelitian dari Saikia et al,. (2019) menjelaskan bahwa kecanduan internet adalah gangguan kontrol impuls seperti gangguan potalogis. Efek kecanduan internet pada kesehatan fisiologis dan psikologis sangat besar.

Efek pada kesehatan psikologis di kehidupan ini dapat menghambat produktivitas dan kinerja skolastik dewasa muda atau remaja. Orang sering memasuki dunia maya baik untuk melarikan diri depresi atau untuk mendapatkan penerimaan dari teman (Emaniar & Utami, 2023).

Kemudian hasil penelitian yang dilakukan oleh (Hakim & Raj , 2017) menjelaskan alasan remaja yang mengalami kecanduan internet dikarenakan ia tak memperoleh kepuasan diri ketika melakukan hubungan sosial secara langsung.

Remaja dengan kecanduan internet cenderung ingin terus menerus mengakses internet seperti mengakses sosial media Instagram, Line, WhatsApp, Phat, Blackberry Messeger, Facebook, Twitter, streamingan YouTube, dan lain sebagainya.

Mereka merasa senang, tenang, bahagia, dan merasa memiliki hal-hal baru yang pasti didapat dengan cepat. Dengan berinternet ternyata dapat membantu mereka dalam mengurangi rasa marah, emosi dan sedih agar menjadi lebih tenang.

Ketika sedang menghadapi suatu masalah mereka cenderung melampiaskanya dengan mengakses internet untuk mencari hiburan agar moodnya kembali menjadi lebih baik.

Namun, ketika offline mereka merasakan perasaan takut, gelisah, cemas, bingung, bosan, was-was, panik, sedih, dan kesal hati.

Ini tentu sangat berdampak negatif pada kesehatan psikologis dan kehidupan sosial seperti kurangnya interaksi sosial yang mengakibatkan remaja akan terisolasi, sering menunda-nunda pekerjaan, menunda mengerjakan tugas, mengalami insomnia atau susah tidur, dan lalai atau malas belajar akibat keasyikkan mengakses internet.

Seiring berjalannya waktu, internet mulai memberikan kontribusi tersendiri bagi kalangan tertentu.

Baca Juga: Pengaruh Cyberbullying di Media Sosial terhadap Kesehatan Mental Anak Remaja

Ada yang memanfaatkannya sebagai ajang dakwah, iklan, promosi perusahaan maupun diri sendiri, sebagai sarana pengumpul kolega, pengganti buku pengetahuan, hingga menjadi sebuah kendaraan cyber yang memanjakan pengguna tertentu.

Dari kegunaan-kegunaan tersebut, setidaknya banyak hal yang bermanfaat akan lahirnya akses internet ini.

Namun demikian, juga tidak sedikit yang menjadikannya sarana tindak kejahatan krimininal dengan beragam motif yang digunakan, seperti adanya pemberitahuan selamat atas terpilihnya sebagai pemenang suatu undian yang sudah di tayangkan pada dini hari di salah satu televisi swasta.

Ada juga yang bermotif sebagai pembeli yang berminat dengan produk jualan online reseller, yang kemudian terjadi perampasan, hingga informasi prostitusi dan perjudian.

Semua layanan informasi tersebut merupakan tindakan kriminal yang diatur dalam Undang- undang ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik) No. 11 Tahun 2008 disebutkan didalam Bab VII pasal 27 ayat 1, 2, 3, dan 4 tentang larangan mengakses informasi yang melanggar kesusilaan, perjudian, pencemaran nama baik serta pengancaman dan pemerasan (Saefulloh, 2018).

Dari penejelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa perkembangan teknologi internet memang banyak sekali membawa dampak, baik dampak positif maupun negatif.

Semua tergantung dari penggunanya, jika menggunakan dengan bijak maka dampak positif yang akan didapatkan, sebaliknya jika menggunakan dengan tidak bijak maka dampak negatif pula yang didapatkan seperti kecanduan dan sulit mengontrol penggunaan intenet dan berujung merusak kesehatan mental.

Maka dari itu gunakan internet sewajarnya, mulailah untuk menerapkan penggunaan internet yang sehat menurut islam yaitu membatasi penggunaannya, karena didalam islam kita dilarang untuk lalai dalam bermain gadget hingga melupakan tugas-tugas kita yang lainnya termasuk beribadah.

Dengan menerapkan konsep agama islam dalam bermain internet kita menjadi tahu batasan dan terhindar dari perilaku kecanduan internet, dengan begitu kesehatan mental dan fisik kita menjadi terjaga.

Baca Juga: Pengaruh Agama dalam Perkembangan Psikis dan Kesehatan Mental pada Remaja

Media sosial sangat memengaruhi kehidupan seseorang, oleh karenanya kita harus pandai dalam menyikapi sehingga tidak melupakan kewajiban pada kehidupan nyata.

Etika dalam penggunaan sosial media juga harus dijaga, agar mendapatkan hal baik dan positif, minimal sebagai hiburan dan sumber informasi faktual.

Kemajuan teknologi dan arus globalisasi yang marak membuat kebudayaan timur dan norma-norma kesantunan memudar.

Hal ini berimbas pada rendahnya etika dan moral masyarakat, bahkan bukan kesantunan bahasa yang terjalin melainkan kekerasan fisik dan tawuran (Dewi, 2019).

Selain berperan dalam memelihara jiwa supaya tetap sehat dan terhindar dari berbagai gangguan kejiwaan, peran agama juga sangat penting dalam kehidupan masyarakat.

Islam diturunkan Allah Swt. dengan membawa nilai aturan-aturan atau ajaran-ajaran, norma-norma, ilmu sosial, menyempurnakan akhlak, serta adanya perintah dan larangan didalamnya.

Sangat penting untuk kita ketahui tentang bagaimana peran agama sebagai kontrol dalam kehidupan masyarakat terutama islam. Dengan adanya peraturan, norma-norma yang ditetapkan oleh agama menjadikan kehidupan manusia lebih tertata dan teratur.

Dengan begitu, dalam lapisan kehidupan masyarakat akan tentram dan terhindar dari berbagai konflik. Islam merupakan agama yang sempurna dengan Al-Quran dan Hadist, serta Ijtihad para ulama terdahulu.

Adanya aturan-aturan dan larangan dalam agama islam merupakan hal efektif bagi kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung.

Baca Juga: Takziyatun Al-Nafs dalam Perspektif Psikologi Islam: Fondasi untuk Membangun Kesehatan Mental yang Berbasis Nilai-Nilai Spiritual

Setiap orang yang beragama mengetahui tentang peran agama dalam menjaga, merawat/memelihara jiwa dan sebagai kontrol sosial dalam kehidupan bermasyarakat (Azisi, 2020).

Pada (Q.S. An-Nahl/16:97) yang artinya:

“Barang siapa yang mengerjakan amal sholeh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman. Maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan.”

Menjaga kesehatan mental yang baik adalah menjaga dengan melihat aturan yang ada pada ajaran agama, pada dasarnya bahwa tuhan kita lah yang dapat menyembuhkan atau mengkokohkan suatu kondisi yang ada pada tubuh kita ini.

Dengan kata lain kita harus memiliki iman atau keimanan yang sangat tangguh dalam menjaga kesehatan mental kita.

Tonggak keimanan keimanan kita sangat berarti bagi kehidupan manusia pada zaman sekarang ini, kita sebagai remaja yang hidup di zaman yang serba berkembang harus lebih meningkatkan keimanan dan ketaqwaan agar tidak mudah terbawa arus negatif perkembangan internet dan tidak salah jalan dalam menghadapi kehidupan ini.

Dengan demikian, agama islam benar benar membantu seseorang dalam mengendalikan diri, membimbing, dan mengubahnya dalam setiap tindakan yang akan dilakukan pada setiap individu.

Begitu pula dengan kesehatan mental yang apabila hanya dipasrahkan kepada tuhannya maka akan disembuhkan dan dijaga-Nya dengan baik.

Agama islam ini sangat berperan penting dalam membantu mengobati masalah kejiwaan maupun kesehatan mental hanya dengan mengamalkan ibadah-ibadah yang sudah ditentukan dan aturan yang diperbolehkan dalam islam, dengan psikoterapi seperti sholat, dzikir, membaca Al-Quran, puasa, dan haji (Wati & Anggraeni, 2023).

Islam sebagai sebuah agama memiliki fondasi yang kuat dalam menyikapi berbagai tantangan dan kemajuan zaman.

Baca Juga: Peran Teknologi Blockchain terhadap Peningkatan Ekonomi di Era Digital

Secara kreatif, umat islam menggunakan internet dalam upaya memberikan pemahaman yang lebih jauh mengenai agama bagi para penganut agama lain, khususnya mereka yang memiliki worldview tertentu terhadap islam (Rustandi, 2019). Ini merupakan hal positif jika remaja menggunakan internet sebagai ajang dakwah atau cyberdakwah.

 

Penulis: Sri Melinda
Mahasiswa Prodi Psikologi Islam, Institut Agama Islam Negeri Langsa 

Editor: Siti Sajidah El-Zahra
Bahasa: Rahmat Al Kafi

Daftar Pustaka

Ameliola, S., & Nugraha, H. D. (2013, June). Perkembangan media informasi dan teknologi terhadap anak dalam era globalisasi. In Prosiding In International Conference On Indonesian Studies” Ethnicity And Globalization (pp. 362-371).

Radiansyah, D. (2018). Pengaruh perkembangan teknologi terhadap remaja islam (Studi kasus di kampung citeureup desa sukapada). JAQFI: Jurnal Aqidah Dan Filsafat Islam, 3(2), 76-103.

Ayub, A. F. M., Abidin, N. Z., & Suwirta, A. (2014). Hubungan Antara penggunaan internet bermasalah umum dan kesunyian dalam kalangan pelajar sekolah menengah. ATIKAN, 4(2).

Emaniar, R., & Utami, R. H. (2023). STRES PADA REMAJA KECANDUAN INTERNET: SYSTEMATIC REVIEW. NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 10(7), 3395-3398.

Hakim, S. N., & Raj, A. A. (2017). Dampak kecanduan internet (internet addiction) pada remaja. Prosiding Temu Ilmiah Nasional X Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia, 1.

Saefulloh, A. (2018). Peran pendidik dalam penerapan internet sehat menurut islam. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, 9(1), 119-134.

Dewi, M. S. R. (2019). Islam dan etika bermedia (kajian etika komunikasi netizen di media sosial instagram dalam perspektif islam). Research Fair Unisri, 3(1).

Azisi, A. M. (2020). Peran agama dalam memelihara kesehatan jiwa dan sebagai kontrol sosial masyarakat. Al-Qalb: Jurnal Psikologi Islam, 11(2), 55-75.

Pakungwati, S., & Anggraeni, R. D. (2023). Menjaga Kesehatan Mental dalam Perspektif Islam. Journal of Islamic Education Studies, 1(2), 93-101.

Rustandi, R. (2019). Cyberdakwah: Internet sebagai media baru dalam sistem komunikasi dakwah islam. NALAR: Jurnal Peradaban Dan Pemikiran Islam, 3(2), 84-95.

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses