DPP GMNI: Soal BPJS Adalah Soal Politik Keberpihakan

Jakarta – Pembangunan sistem jaminan nasional tidak bisa dilepaskan dari perspektif kedaulatan nasional di bidang kesehatan. Tanpa adanya perspektif kedaulatan di bidang kesehatan, maka jaminan sosial yang diselenggarakan hanyalah bersifat charity, bukan jaminan nasional yang dihendaki konstitusi. Di mana, semua warga negara berhak mendapat akses, layanan serta fasilitas kesehatan yang sama.

Demikian disampaikan Ketua Umum DPP GMNI Arjuna Putra Aldino, menyoroti sistem pelayanan dan jaminan kesehatan, BPJS.

“Kehendak adanya jaminan sosial bertentangan dengan lanskap sektor kesehatan kita yang sudah mengalami liberalisasi. Kesehatan sudah jadi bisnis, sudah jadi komoditas. Ini jadi paradoks. Selama didalam sektor kesehatan masih menggunakan logika bisnis. Maka BPJS akan selalu bermasalah,” kata Arjuna, Senin (16/12/2019).

Menurut Arjuna, sektor kesehatan yang sudah mengalami liberalisasi membuat derajat pelayanan dan fasilitas kesehatan yang diberikan oleh negara bergantung pada besaran iuran yang dibayarkan. Bukan merujuk pada hak yang melekat pada warga negara seperti yang diamanatkan oleh konstitusi.

“Sudah banyak kasus orang tak punya BPJS ditolak rumah sakit, pasien kelas 3 mendapatkan pelayanan yang diskriminatif. Ini tak sesuai dengan paradigma konstitusi. Ini jebakan logika pasar, siapa yang bayar lebih besar mendapat pelayanan dan fasilitas yang memuaskan,” tambahnya.

Menurut Arjuna, BPJS hampir sama dengan model charity, di mana yang kaya mensubsidi yang miskin, yang sehat mensubsidi yang sakit. Jika berbicara konsistensi terhadap paradigma konstitusi seharusnya semua warga negara mendapatkan pelayanan dan fasilitas yang sama tanpa memandang besar-kecilnya iuran yang dibayarkan.

“Ini jika ingin konsisten dengan paradigm konstitusi, maka pelayanan dan akses tidak boleh memandang besar-kecilnya iuran yang dibayar masyarakat. Tapi Negara benar-benar menjamin. Ini bisa terjadi apabila kita kedaulatan dibidang kesehatan, dan pengelolaan pajak yang prudent. Ini bukan hanya soal semua warga punya kartu BPJS, tapi politik keberpihakan” tutup Arjuna.

Ariyansah NK

Kirim Artikel

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI