Menyingkap Potensi Tanaman Obat di Desa Nglanggeran, Tim KKN-PPM UGM Patuk Bincang Online tentang TOGA

KKN PPM UGM Patuk

Salah satu rangkaian kegiatan daring KKN-PPM UGM Patuk YO-114 di Desa Nglanggeran, Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul.

Tidak dapat dipungkiri, potensi alam Indonesia sangatlah besar. Iklim tropis dan kondisi tanah yang subur adalah modal besar yang mendukung tumbuhnya berbagai jenis tanaman, tak terkecuali Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Tanaman Obat Keluarga (TOGA) sangat mudah ditemui dalam kehidupan kita sehari – hari. Kencur, jahe, sirih, ataupun sereh merupakan tanaman sederhana yang mudah dan murah untuk didapat. Namun memiliki manfaat yang besar khususnya bagi kesehatan tubuh.

Baca Juga: Beri 100 Bibit Alpukat dan Webinar, Mahasiswa KKN UGM Bantu Desa Ngoro-oro Jadi Sentral Alpukat

Bacaan Lainnya
KKN PPM UGM Patuk

Mahasiswa KKN-PPM UGM yang diterjunkan sejak tanggal 8 Maret 2021 secara daring pun melihat hal menarik yang dapat dikembangkan untuk mendorong potensi penggunaan tanaman obat. Untuk itu, pada tanggal 12 April 2021 KKN-PPM UGM Patuk melaksanakan kegiatan edukasi pemanfaatan TOGA (Tanaman Obat Keluarga). Kegiatan ini dilaksanakan dengan target masyarakat Kelurahan Nglanggeran khususnya kader kesehatan Padukuhan Nglanggeran Kulon dan Ibu PKK Padukuhan Nglanggeran Kulon. Walaupun dengan keterbatasan proses KKN metode daring, mahasiswa dan masyarakat dapat tetap berinteraksi dan berbagi ilmu untuk mengembangkan potensi TOGA dari manfaat kesehatan hingga potensi wisata.

Desa Nglanggeran merupakan bagian dari Kapanewon Patuk di Kabupaten Gunungkidul. Daerah tersebut berbatasan dengan Desa Ngoro-oro di bagian utara dan Desa Putat di bagian selatan. Desa Nglanggeran sendiri terkenal dengan potensi wisata alamnya, misalnya saja Gunung Api Purba Nglanggeran dan Embung Nglanggeran. Di samping potensi wisata alam, Desa Nglanggeran juga memiliki tanah yang subur dan diisi oleh beragam tanaman, tak terkecuali tanaman obat. Untuk itu, mahasiswa KKN-PPM UGM Patuk merancang rangkaian kegiatan mengenai pemanfaatan tanaman obat, budidaya, dan potensi wisata dari Tanaman Obat Keluarga.

Baca Juga: Vaksin COVID-19? Sosialisasi Vaksin COVID-19 kepada Warga Desa Ngoro-ngoro

Kegiatan KKN-PPM UGM Patuk

KKN PPM UGM Patuk

Kegiatan ini diisi oleh mahasiswa dari berbagai program studi, di antaranya dokter muda dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM dan mahasiswa dari Fakultas Kehutanan UGM. Penjelasan pertama merupakan penyampaian materi mengenai “Pengenalan Tanaman Obat dan Penggunaanya berdasarkan Sisi Medis”. Dalam penyampaian materi ini dijelaskan jenis – jenis tanaman obat yang mudah ditemui; pengolahan tanaman obat secara sederhana dan industrial; standarisasi obat herbal atau tradisional di Indonesia; dan batasan dalam penggunaan TOGA yang diolah secara sederhana, misalnya tidak boleh digunakan pada area mata.

Pada sesi kedua dijelaskan mengenai “Pembinaan Teknis Budidaya Tanaman Obat Keluarga”. Dalam penyampaian materi ini dijelaskan mengenai tanaman obat keluarga yang mudah untuk dibudidayakan; jenis tanah dan area yang cocok untuk penanaman tanaman obat keluarga; cara penanaman tanaman obat keluarga dari bibit hingga budidaya; hingga perawatan tanaman obat keluarga. Tidak lupa, disampaikan mengenai potensi wisata dari pemanfaatan dan budidaya tanaman obat keluarga, mengingat Desa Nglanggeran terkenal akan wisata alamnya. “Penjualan olahan tanaman obat keluarga dan wisata kebun TOGA dapat menjadi potensi ekowisata di Desa Nglanggeran”, Ujar Akmal, salah satu mahasiswa KKN-PPM UGM Patuk.

Baca Juga: Mengenal Tumbuhan Tradisional Indonesia untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh dalam Pentingnya Pemahaman dan Pencegahan Penularan Covid-19

Penutupan Kegiatan

Untuk menutup pertemuan daring dengan masyarakat Desa Nglanggeran, mahasiswa KKN-PPM UGM membekali kader kesehatan dan Ibu PKK setempat dengan booklet “Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga”. Booklet ini berisi informasi mengenai kandungan aktif, manfaat kesehatan, dan contoh penggunaan dari 10 tanaman obat pilihan. Uniknya, terdapat informasi mengenai manfaat kesehatan kakao mengingat kakao merupakan komoditas perkebunan yang paling banyak ditemukan di Desa Nglanggeran.

Harapannya, dengan adanya kegiatan KKN-PPM UGM Patuk, masyarakat mendapatkan ilmu dan pandangan baru mengenai tanaman obat keluarga, meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat, dan munculnya potensi wisata baru berupa wisata TOGA dimasa yang akan datang.

Belinda Kusuma Melati
Mahasiswa Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan
Universitas Gadjah Mada

Editor: Diana Pratiwi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI