Program Makan Siang Gratis Guna Mencegah Stunting di Generasi Saat Ini?

Mencegah Stunting
Sumber: istockphoto.

Pasti tidak asing lagi dengan program ini, karena program makan siang gratis yang marak dibicarakan saat ini adalah program kerja dari pasangan calon presiden nomor 2 yaitu Prabowo Subianto dan Gibran Rakabumi Raka di mana salah satu tujuannya dibuat untuk mencegah stunting pada anak. Hal tersebut apakah efektif di kalangan generasi muda saat ini?

Sebelum itu perlu kita ketahui juga sebelumnya telah diadakan pemilu pada tanggal 14 Februari 2024 kemarin di mana ada 3 calon kandidat yaitu pasangan calon nomor 1 ditempati oleh Anies Rasyid Baswedan dan Muhaimin Iskandar, calon nomor 2 oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, calon nomor yaitu Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Sampai saat ini kemenangan masih diraih oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabumi Raka dengan 1 putaran saja. Prabowo-Gibran meraih 96.214.6919 suara. Setelah diajukannya gugatan oleh paslon 1 dan 3 akhirnya pada tanggal 23 Maret 2024 diputuskan oleh MK bahwa Prabowo Subianto adalah presiden Indonesia saat ini.

Bacaan Lainnya
DONASI

Masuk pada program yang kini ramai dibicarakan di media sosial, yaitu program makan siang gratis karena terdapat banyak sekali pro dan kontra di dalamnya. Mereka berpendapat dengan memberikan program makan gratis akan membantu mencegah adanya stunting.

Pola makan yang sehat dan bergizi memang cukup penting untuk anak-anak agar dapat bertumbuh kembang dengan baik, namun jika untuk pencegahan stunting sebenarnya yang utama ada pada masa kehamilan, yakni ibu hamil yang harus mendapatkan nutrisi yang cukup.

Cakupan untuk program makan gratis ini tidak lain adalah anak-anak dan ibu hamil, dapat dilihat juga dari kutipan media center Tim Kampanye Nasional (TKN) jumlah anak pra-SD berjumlah 30 juta anak, SD sendiri 24 juta murid, SMP sebanyak 9,8 juta orang, SMA dan SMK dengan jumlah 10,2 juta murid dan yang terakhir ibu hamil dengan jumlah 4,4 juta orang.

Total keseluruhan kurang lebih berjumlah 80 juta orang yang akan mendapatkan program dari paslon nomor 2 ini. Pelaksanaan program ini juga didukung oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Perihal keuangan yang akan dianggarkan guna makan siang gratis sendiri sekitar 460 triliun.

Di mana program ini memungkinkan akan dilaksanakan pada tahun 2025, karena untuk tahun ini masih mengikuti arahan dari Presiden Joko Widodo.

Pada acara Trimegah Political and Economic Outlook 2024 Prabowo menjelaskan bahwa APBN akan memberikan bantuan sosial sekitar 495 triliun, maka dari itu Prabowo meneguhkan tekadnya untuk tetap pada program makan gratis dan minum susu, tetapi anggaran ini baru ditargetkan masuk APBN pada tahun 2025.

Kementerian Keuangan sendiri, Sri Mulyani dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto masih belum membahas lebih jauh perihal program ini.

Adapun kebutuhan makan siang gratis per tahun meliputi beberapa makanan 4 sehat 5 sempurna dengan jumlah, beras sebesar 6,7 ton, daging ayam sekitar 1.2 juta ton, daging sapi 500 ribu ton, daging ikan 1 juta ton, sayur-mayur dan buah-buahan, dan kurang lebih 4 juta kiloliter susu sapi segar. Dilihat dari segi komposisi Prabowo juga menekankan untuk memberikan 4 sehat 5 sempurna.

Pencegahan stunting juga dapat terjadi dimulai dari gaya hidup ibu hamil pada saat minggu pertama hamil, sering konsultasi kehamilan setiap bulan itu sangat dianjurkan. Kurangnya asupan gizi pada ibu dan bayi akan berdampak menghambat pertumbuhan mereka.

Baca Juga: Harapan APBN Negara Indonesia 2024 dengan Mengacu pada APBN 2023

Maka dari itu sebelum masuk kepada anak-anak, ibu hamil juga harus mengkonsumsi makanan bergizi dan pergi kontrol ke dokter setiap bulannya agar mengetahui tumbuh kembang si bayi.  Gizi yang diperlukan untuk ibu hamil tidak lain adalah berupa karbohidrat, protein, dan lemak.

Selain makanan tersebut, ibu hamil juga perlu mengonsumsi makanan dan minuman yang banyak mengandung vitamin dan mineral, yakni vitamin A, vitamin B, Vitamin D, zat besi, asam folat, kolin, magnesium, yodium, dan zinc hal ini dikutip oleh Dr. dr. Diah Rumekti Hediati, Sp.OG dari Departemen Obstetri dan Ginekologi FK-KMK UGM.

Selain itu, ekonomi juga merupakan salah satu faktor terbatasnya akses terhadap makanan yang bergizi, sehingga pada masa kehamilan sangat minim sekali untuk mendapat gizi yang cukup. Menurut Kemkes tahun 2022, faktor ekonomi dapat memperburuk situasi karena sedikitnya orang yang memiliki akses terhadap sumber daya dan kesempatan.

Beberapa orang mungkin menganggap ini adalah hal yang terbaik untuk mereka, karena dengan adanya program makan siang gratis ini dapat membuat mereka merasa terbantu, tetapi jika memikirkan jangka panjang yang mungkin akan terjadi dapat membuat sumber daya kita pada pangan akan menurun jika tidak digunakan dengan efisien. Upaya yang seharusnya dilakukan adalah meningkatkan para pekerja pada Indonesia.

Sejatinya stunting pada masa ini dinilai menurun persentasenya daripada tahun-tahun sebelumnya dikarenakan banyaknya orang tua dari generasi saat ini sudah lebih mengerti tentang sosial media, mereka menggunakan gadget untuk memperoleh informasi tentang bagaimana menjaga kesehatan diri pada saat hamil di minggu pertama sampai waktunya melahirkan dan bagaimana cara membuat anak dapat tumbuh aktif dan tetap sehat, menjaga pola makan dan masih banyak lagi.

Gadget sebenarnya dinilai sangat membantu bagi kebanyakan manusia tetapi masih saja ada yang menyalahgunakannya. Banyak juga cara untuk mencegah stunting pada anak, pola makan sehat saja memang tidak memiliki dampak yang besar untuk pencegahan, diperlukan adanya penanganan khusus jika ingin mencegah stunting dari anak.

Maka program makan siang gratis ini tidak terlalu efektif untuk jangka waktu yang panjang dengan tujuan mencegah stunting, dikarenakan hal tersebut dapat dilakukan dan pasti dilakukan oleh orang tua, guru di sekolah serta lingkungan yang mereka tempati, banyaknya orang yang semakin pintar pada generasi saat ini sangat membantu untuk mensejahterakan hidup anak.

Penulis: Putri Naliya Nur Rahayu Ningsih
Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Brawijaya

Editor: Ika Ayuni Lestari

Bahasa: Rahmat Al Kafi

Ikuti berita terbaru di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI