Public Relations dan Perkembangannya di Indonesia

Public Relations dan Perkembangannya di Indonesia
Ilustrasi Public Relations (Sumber: Penulis)

Public relations adalah usaha yang direncanakan secara terus menerus dengan sengaja untuk membangun dan mempertahankan hubungan timbal balik antar organisasi dan masyarakat dengan kata lain public relations digunakan untuk menjalin komunikasi.

Public Relations praktis ada seiring dengan dimulainya peradaban manusia. Oleh karenanya, penelusuran mengenai sejarah Public Relations identik dengan penelusuran sejarah komunikasi itu sendiri.

Istilah Public Relations sebagai sebuah teknik menguat dengan adanya aktivitas yang dilakukan oleh pelopor Ivy Ledbetter Lee yang tahun 1906 berhasil menanggulangi kelumpuhan industri batu bara di Amerika Serikat dengan sukes. Atas upayanya ini Ia diangkat menjadi The Father of Public Relations.

Bacaan Lainnya

Fungsi public relations selalu berjalan seiring dengan peradaban. Misalnya pada zaman lampau, public relations digunakan untuk mempromosikan citra seseorang sebagai pejuang atau raja.

Ini populer dilakukan pada zaman peradaban kuno seperti Sumeria, Babylonia, Assyria, dan Persia. Bangsa-bangsa tersebut menggunakan alat seperti puisi dan berbagai bentuk tulisan untuk mempromosikan kemampuan mereka dalam pertempuran dan politik.

Praktik humas pertama-tama didasarkan pada penelitian, termasuk jajak pendapat publik, survei, kuesioner, wawancara, kelompok fokus, dan statistik lalu lintas dari server Internet mereka untuk mengukur tren dan isu.

Meskipun merupakan proses yang berkesinambungan, penelitian PR dilakukan dalam tiga fase dasar: (1) persiapan, (2) implementasi, dan (3) dampak.

Hubungan masyarakat yang sukses dimulai dengan penilaian yang serius terhadap sikap masyarakat. Kedua, PR adalah strategi yang terperinci, bukan proposisi untung-untungan dan itu harus dikelola dengan baik. Ketiga, humas mempunyai tujuan untuk menumbuhkan dukungan masyarakat.

Empat model hubungan masyarakat yang menggambarkan berbagai praktik manajemen dan organisasi di lapangan. Model-model ini berfungsi sebagai pedoman untuk membuat program, strategi, dan taktik.

Dalam model agen pers/publisitas, profesional komunikasi menggunakan persuasi untuk membentuk pemikiran dan opini khalayak utama.

Model informasi publik menjauh dari taktik manipulatif yang digunakan dalam model agen pers dan menyajikan informasi yang lebih akurat. Namun pola komunikasinya masih satu arah.

Model asimetris dua arah menyajikan cara berkomunikasi yang lebih persuasif secara ilmiah dengan khalayak utama. Model simetris dua arah berpendapat bahwa praktisi humas harus bertindak sebagai penghubung antara organisasi dan publik utama, bukan sebagai pemberi persuasi.

Perkembangan awal praktek PR atau Humas di Indonesia sama usianya dengan usia Republik Indonesia. Mengumumkan kemerdekaan merupakan kegiatan PR yang bertujuan untuk memperkenalkan Indonesia sebagai negara yang baru merdeka dan juga untuk mendapatkan pengakuan internasional.

Setelah pendeklarasian kemerdekaan tepatnya pada tahun 1950, terciptanya era baru pada dunia PR dengan masuknya perusahaan multinasional seperti Caltex Pacific Internasional, Stanvac dan lainnya.

Perkembangan Public Relations secara konseptual dimulai pada tahun 1950 an atau lebih tepatnya pertengahan abad ke-20. Ditandai dengan berdirinya sebuah organisasi public relations pada Pertamina (perusahaan minyak negara) untuk pertama kalinya.

Saat itu, pertamina membentuk divisi Hubungan Pemerintah dan Masyarakat (HUPMAS). Perkembangan Public relations di Indonesia berikutnya ditandai dengan pembentukan public relations di jajaran kepolisian pada tahun 1954.

Pada tahun 1962, Presidium Kabinet PM Juanda memberikan instruksi kepada semua lembaga pemerintah di Indonesia untuk membentuk divisi humas secara resmi. Kehumasan Dinas Pemerintah tersebut memiliki tugas khusus. Tugasnya adalah mengikuti tahapan pembuatan keputusan yang dilakukan oleh pimpinan sampai dengan pelaksanaannya.

Sejarah perkembangan Public relations di Indonesia berikutnya terjadi pada tahun 1967 sampai 1971. Ditandai dengan dibentuknya BAKOHUMAS (Badan Koordinasi Kehumasan). Tugas dari badan ini adalah mengawal dan mengikuti kegiatan pembangunan oleh pemerintah, khususnya dalam bidang ke public relations dan penerangan.

Pada tahun 1967 didirikan BAKOR atau Koordinasi antar Departemen Humas atau lembaga negara. Akan tetapi di tahun 1970- 1971, nama BAKOR pun berubah menjadi Bako-Humas (Badan Koordinasi Kehumasan Pemerintah). Perubahan nama ini diatur dalam Surat Keputusan Menpen No. 31/Kep/Menpen/tahun 1971.

Periodesasi perkembangan Public relations di Indonesia terjadi pada tahun 1972 sampai 1993. Ciri utama dari perkembangan tersebut adalah mulai muncul Public relations dikalangan profesional lembaga swasta.

Selanjutnya adalah periode perkembangan sejak tahun 1995 sampai sekarang. Public Relations mulai berkembang pada kalangan profesional khusus swasta, khususnya di bidang industri pelayanan jasa.

Public Relations pada tahun 2000 an terjadi dengan drastis akibat dimulainya era PR digital dengan munculnya tehnologi komunikasi yang masif dengan platform digital online dan sosial media.

Pentingnya peningkatan profesionalisme praktisi PR makin disadari dan seiring perkembangan ini PERHUMAS bersama BAKOHUMAS meng-inisiasi rancangan Kompetensi Kerja bidang Humas pada tahun 2006, dan pada 2008 berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja di sahkan menjadi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).

Pada tahun 2013 berdirilah Lembaga Sertifikasi Profesi Public Relations Indonesia (LSP PRI) yang merupakan LSP pertama bidang PR dan memperoleh lisensi dari Badan Nasinal Sertifikasi Profesi (BNSP) pada awal tahun 2014.

 

Penulis:

  1. Andi Nahda Afiyani
  2. Wahyu Puja Sekar Atthursina
  3. Hepy Amrelia
  4. Bisma Marcelino

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas 17 Agustus Surabaya

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI