Di kehidupan alam semesta ini ada yang menciptakan dan ada yang diciptakan. Ada yang mengatur dan ada yang diatur. Menjalani kehidupan di dunia juga harus ada tujuannya bukan sekedar berdiri, berjalan, bersenang-senang tanpa adanya tujuan tertentu. Semua makhluk yang ada didunia itu diciptakan oleh sang maha pencipta yaitu Allah SWT. Baik itu manusia, hewan, maupun tumbuhan.
Manusia, hewan, tumbuhan dan seluruh alam semesta di bumi diciptakan dengan bertujuan untuk beribadah kepada Allah SWT. Melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya karena Allah satu-satunya tuhan yang memimpin dan mengatur semua yang ada di alam semesta. Begitupun takdir manusia, baik takdir kecil maupun besar. Begitupun manusia hidup di bumi sudah ada takdirnya masing-masing, baik itu dari rezekinya, jodohnya, bahkan kematiannya. Seperti yang dituangkan oleh Allah dalam firman-Nya berikut ini:
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ
Yang artinya: “Tiada suatu bencana pun yang menimpa dibumi, dan tidak pula pada diri kalian sendiri, melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh al-mahfuzh) sebelum kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah” (Q.S Al-hadid [57]: 22).
Dari ayat tersebut menjelaskan bahwa segala sesuatu yang menimpa dibumi itu sudah diatur, dan mudah bagi Allah untuk melakukannya. Takdir ada yang bisa diubah dan ada yang benar-benar tidak bisa diubah. Kemudian Allah juga menyuruh manusia untuk ikhtiar, dimana perbuatan tersebut adalah perbuatan yang disukai Allah. Karena Allah akan mengubah nasib para hambanya jika mereka mengubah nasib mereka sendiri. Seperti ayat al-quran dibawah ini:
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ ۗ
Yang artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah diri mereka sendiri” (Q.S Ar-Ra’d: 11).
Kemudian mari kita liat situasi dan kondisi saat ini, dimana semua manusia satu bumi heboh dan gempar karena munculnya virus, yaitu virus corona yang berawal dari daerah wuhan china, dimana virus itu bisa memakan beratus hingga beribu korban jiwa dalam seharinya. Makhluk tersebut tidak nampak tetapi jika sudah berada dalam tubuh manusia membuat manusia lemas dan tidak bisa berbuat apa-apa. Semua manusia heboh dan takut jika tubuhnya terdapat makhluk tersebut. Hingga akhirnya pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk social distancing atau bisa disebut menjaga jarak, negara-negara lockdown yang akhirnya semua negara dan tempat lainnya sepi. Berdoa dan sholat tahajud Bersama-sama. Bersedekah untuk orang yang terkena musibah tersebut dan kebijakan-kebijakan lainnya.
Dapat disimpulkan bahwa semua yang ada di alam semesta ini sudah diatur dalam skenario-Nya. Dapat dilihat juga dengan adanya musibah dan ujian tersebut dapat kita ambil hikmahnya. Musibah tersebut dapat menyadarkan manusia akan adanya Tuhan di Alam semesta ini. Yang mungkin tadinya manusia kurang rajin dalam beribadah sekarang menjadi taat dan rajin dalam beribadah, yang mungkin tadinya kurang menjaga kebersihan sekarang lebih pintar untuk menjaga kebersihan, rajin bersedekah, memperbanyak ibadah dan lain sebagainya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa semua yang ada di alam semesta ini itu milik Allah semata. Semua sudah ada takdirnya masing-masing. Semua sudah ada bagiannya masing-masing, kita hanya disuruh untuk menjalankan perintah-Nya, dan semua musibah yang diberikan merupakan ujian bagi manusia, dan semua musibah pasti ada hikmahnya dengan bertujuan untuk menyadarkan kepada manusia bahwa hidup didunia hanyalah semestara.
Dunia adalah tempat untuk kita beribadah dan menyembah kepada Allah. yang dimana bisa hancur kapan saja. Karena sesungguhnya akhiratlah satu-satunya tempat yang abadi. Mari kita tingkatkan ibadah dan selalu berdoa meminta pertolongan kepada Allah supaya hidup kita selamat baik di dunia maupun di akhirat. Semoga bermanfaat.
Laely Fauziyah