Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Komisariat Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi – Lembaga Administrasi Negara Bandung menggelar Musyawarah anggota komisariat (Muskom) untuk memilih komisaris pertama Dewan Pengurus Komisariat STIA – LAN Bandung di DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia Kota Bandung. Musyawarah tersebut mengambil tema “Membangkitkan Roh Marhaenisme Sebagai Ujung Tombak Perjuangan”. Acara tersebut berlangsung ramai dan kondusif. “Acara ini diharapkan bisa membawa GMNI STIA-LAN menjadi semakin lebih baik dan progresif,” ujar Fauzan selaku sekretaris pelaksana.
“Tujuan dari kegiatan ini selain memilih komisaris adalah agenda untuk melegitimasi Dewan Pengurus Komisariat STIA-LAN Bandung secara sah sesuai dengan AD/ART GMNI. Selain itu, juga sebagai ajang silaturahmi antara kader GMNI yang turut hadir dalam agenda ini. Dikarenakan saat ini sedang masa pandemi Covid-19, maka saya beserta kawan-kawan menetapkan protokol kesehatan yang ketat dan menyediakan pencuci tangan serta hand sanitizer agar tetap menjaga kesehatan tubuh. Tidak lupa juga untuk menggunakan masker dan menjaga jarak,” tambahnya. Dewan Pimpinan Cabang GMNI Bandung bersama dengan Dewan Pengurus Komisariat GMNI yang berada di bawah naungan DPC GMNI Bandung turut menghadiri acara musyawarah komisariat tersebut.
Pemilihan Komisaris GMNI STIA-LAN
Pemilihan komisaris GMNI STIA-LAN berlangsung secara mufakat, dengan terpilihnya Bung Ferdy sebagai komisaris pertama dari GMNI STIA-LAN. Ia menyampaikan terimakasih kepada kawan-kawan komisariat atas kepercayaan seluruh kader terhadapnya. Ia juga menyampaikan gagasan dan harapannya untuk satu periode kedepan,
“Semoga dalam satu periode kedepan GMNI STIA-LAN bisa menjadi organisasi yang terus berkembang secara progresif. Kaderisasi adalah tugas penting bagi saya dan juga pengabdian kepada masyarakat harus terus dilaksanakan sesuai dengan Tridharma Perguruan Tinggi. Saya berharap kader mereka bisa menjadi kader yang terus progresif dan revolusioner dalam hal gagasan pemikiran dan juga gerakan. Dikarenakan sebagai seorang Insan Pejuang Pemikir dan Pemikir Pejuang, maka setiap langkah yang dilakukan perlu sesuai dengan ideologi Pancasila dan berazas perjuangan Marhaenisme. Oleh karena itu, GMNI komisariat STIA-LAN diharapkan dapat mencetak kader-kader yang nasionalis,” paparnya.
Ia kemudian menambahkan, “Dalam kerja-kerja organisasi pun, harus dengan intisari dari pancasila yaitu gotong royong, dikarenakan hanya dengan bekerja sama secara gotong royonglah kita bisa tetap maju. Maka dalam momen ini saya berharap kita bisa bersatu dan tetap memiliki api perjuangan dalam menjalankan kerja-kerja organisasi dan membumikan Marhaenisme.”
Misi Kepengurusan DPK GMNI STIA-LAN
Maka dari itu sejumlah gagasan lahir dari sidang-sidang komisi seperti; Komisi A yang membahas tentang garis-garis program kerja dan kaderisasi, Komisi B dengan pembahasan mekanisme organisasi, dan Komisi C dengan pembahasan politik. Adapun beberapa misi yang harus dijalankan oleh kepengurusan DPK GMNI STIA-LAN Adalah :
- Mengawal dan mengkritisi setiap kebijakan kampus yang tidak pro terhadap Mahasiswa
- Menyebarkan paham-paham nasionalisme dan marhaenisme dalam tingkatan universitas dan masyarakat.
- Mengawal dan mengkritisi setiap kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada kaum marhaen.
- Membudayakan aktivitas baca, tulis dan diskusi dalam tubuh GMNI agar mempertajam pola pikir kader
Dinamika yang terjadi dalam musyawarah komisariat menghadirkan adanya proses dialektika sehingga menghadirkan beberapa gagasan pemikiran di dalam forum. Ari, salah seorang kader, mengatakan “Dinamika yang terjadi bukanlah dinamika yang destruktif tapi dinamika yang membangun GMNI bersama-sama di STIA-LAN Bandung.”
Hermanto Emmanuel
Pengurus Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)
Editor: Mufti Labib Jalaluddin
Baca Juga:
DPP GMNI: Soal BPJS Adalah Soal Politik Keberpihakan
DPP GMNI: Sistem Perdagangan yang Adil Kunci Kesejahteraan Petani
Meneguhkan GmnI sebagai Garda Pemersatu Bangsa