Bahaya Sedentary Lifestyle pada Kesehatan

Bahaya Sedentary Lifestyle Pada Kesehatan

Di era modern ini, hampir semua kegiatan atau kebutuhan dapat kita lakukan hanya melalui handphone. Saat ini masyarakat menyukai hal yang instan dan serba cepat.

Sudah banyak aplikasi yang dapat memenuhi semua kebutuhan kita seperti adanya aplikasi shopee untuk belanja apapun yang di butuhkan, lalu kita juga bisa memesan makanan tanpa harus keluar rumah dan berlam-lama mengantri.

Dikarenakan sudah terbiasa melakukan semua hal dengan instan, masyarakat sudah terbiasa tidak melakukan aktivitas yang melelahkan, hal ini membuat manusia malas untuk melakukan aktivitas fisik dan olahraga yang menyebabkan terbentuknya gaya hidup yang tidak aktif. Gaya hidup yang tidak aktif seperti ini dapat disebut sebagai Sedentary Lifestyle.

Bacaan Lainnya
DONASI

Apa itu Sedentary Lifestyle ?   

Apakah anda pernah mendengar istilah “Sedentary Lifestyle” ? apa yang terbayang saat anda mendengar istilah tersebut ? jika mendengar kata “Lifestyle” pasti sesuat yang berhubungan dengan gaya hidup.

Menurut Kementerian Kesehatan RI (2013) mendefinisikan sedentary behavior sebagai perilaku duduk atau berbaring sepanjang hari, di luar waktu tidur. Sedentary Behavior merupakan komponen dari Sedentary Lifestyle.

Sedentary Behavior merujuk pada suatu kegiatan yang melibatkan rendahnya aktivitas fisik, sedangkan Sedentary Lifestyle merupakan pola hidup yang melibatkan kebiasaan melakukan aktivitas fisik yang rendah.

Baca Juga: Pengaruh Kurangnya Pemahaman Pola Hidup Sehat terhadap Kesehatan Anak Remaja

Perbedaan antara Sedentary Lifestyle dan Sedentary Behavior

Sedentary Lifestyle menurut Biofarma Group memiliki arti suatu pola hidup yang tidak sehat dimana seseorang dengan gaya hidup tersebut cenderung malas bergerak atau melakukan aktivitas fisik. Sedangkan Sedentary Behavior menurut Kemenkes RI tahun 2013 adalah perilaku duduk, berbaring sehari-hari tetapi tidak termasuk waktu tidur, baik di tempat kerja, rumah atau di perjalanan atau transportasi.

Jadi secara singkat perbedaan 2 hal tersebut yaitu yang pertama Sedentary Lifestyle ialah pola hidup minim aktivitas fisik atau mager sedangkan Sedentary Behavior adalah perilaku duduk dan berbaring sehari-hari.

Seberbahaya itu kah Sedentary Lifestyle ?    

Sedentary Lifestyle sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh. Karena pola hidup yang kurang gerak, kurang beraktivitas fisik atau berolahraga dapat menimbulkan berbagai macam masalah yang akan timbul di tubuh. Bebrapa dampak negatif dari Sedentary Lifestyle sebagai berikut :

Obesitas

Gaya hidup yang kurang aktif dapat menimbulkan penyakit obesitas. Menurut Kemenkes RI obesitas dapat timbul karena Sirkulasi darah yang buruk dan metabolisme tubuh yang terganggu dapat menyebabkan kesulitan dalam memecah lemak dan gula yang mengakibatkan peningkatan berat badan.

Sirkulasi darah yang buruk sangat berkaitan dengan Sedentary Lifestyle, menurut Jurnal Keperawatan BSI dengan judul gambaran Sedentary Lifestyle Pada Remaja di SMA Kota Bandung, seseorang yang kurang gerak (sedentary lifestyle) akan mengalami perubahan dalam metabolisme, tubuh mengalami kesulitan memetabolisme lemak dan gula yang menyebabkannya masuk ke sistem kekebalan tubuh, memiliki sirkulasi darah yang buruk, mengobarkan tubuh dan mengembangkan ketidakseimbangan hormon

Baca Juga: 6 Tips Gizi Seimbang untuk Pola Hidup Sehat

Pertumbuhan tidak Optimal

Dalam jurnal Abdi Masyarakat mengenai penyuluhan bahaya Sedentary Lifestyle pada Mahasiswa Ilmu Kesehatan Universitas Kadiri, disebutkan bahwa aktivitas fisik sangat diperlukan bagi anak dan remaja untuk mengoptimalkan pertumbuhannya.

Anak usia sekolah dan remaja dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik selama 60 menit setiap harinya. Maka dengan begitu, jika Sedentary Lifestyle sudah terjadi pada anak usia sekolah maka pertumbuhan mereka akan terhambat.

Depresi dan Kecemasan

Seseorang yang mengalami gaya hidup yang kurang aktif maka mereka juga jarang melakukan olahraga dan berbagai aktifitas fisik lainnya. Hal ini dapat menyebabkan seseorang tersebut megalami gangguan kecemasan karena olahraga terbukti dapat meningkatkan suasana hati yang senang.

Menurut Alomedika.com oleh dr. Damba Bestari, Sp.KJ  menyebutkan bahwa olahraga dapat meningkatkan neurotransmiter seperti serotonin dan noradrenalin, yang berhubungan dengan penurunan tingkat kecemasan.

Diabetes Tipe 2

Pasien diabetes tipe 2 sangat di anjurkan melakukan berbagai aktivitas fisik dan olahraga untuk mengontrol kadar gula dara dalam tubuh. Dengan begitu jika kurang melakukan aktivitas fisik dan berolahraga maka akan terkena penyakit diabetes tipe 2 karena kadar gula darah yang tidak terkontrol.

Baca Juga: Rutin Berolahraga untuk Menjaga Daya Tahan Tubuh di Masa Pendemi

Peran Aktivitas Fisik dan Olahraga terhadap Sedentary Lifestyle

Sedentary Lifestyle sangat berbahaya terhadap kesehatan tubuh karena pola hidup yang kurang gerak akan menyebabkan berbagai macam dampak negatif seperti yang sudah dijelaskan di atas. Aktivitas fisik sangat penting bagi kesehatan tubuh.

Agar dapat mengatasi Sedentary Lifestyle maka sebaiknya meningkatkan aktivitas fisik mulai dari yang ringan seperti berkebun, jalan ke kantor, naik turun tangga, menghindari penggunaan lift dan melakukan olahraga mulai dari yang ringan seperti jogging, bersepeda dan lainnya. Sehingga anda akan terhidar dari pola hidup yang kurang gerak atau Sedentary Lifestyle.

 

Penulis: Azizah Nabilah Putri

Mahasiswa Jurusan  Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Malang

Editor: I. Khairunnisa

Bahasa: Rahmat Al Kafi

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI