Pengaruh Pemberian Air Rebusan Daun Kelor (Moringa Oleifera) terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi

Daun Kelor (Moringa Oleifera)
Ilustrasi Daun Kelor (Sumber: Penulis)

Hipertensi atau yang biasa disebut dengan darah tinggi merupakan salah satu penyebab utama kematian dini diseluruh dunia dengan kondisi medis yang serius karena mengakibatkan peningkatan tekanan darah dalam arteri secara kronis.

Tidak hanya menjadi permasalahan lokal di Indonesia, hipertensi juga menjadi isu global yang menyebabkan angka kesakitan, kematian, dan biaya kesehatan meningkat. Kondisi medis yang disebut hipertensi atau tekanan darah tinggi biasanya dikaitkan dengan faktor risiko penyakit jantung dan stroke.

Menurut data Kementrian Kesehatan RI tahun 2019, hipertensi mengacu pada suatu kondisi dimana tekanan darah sistolik melebihi 140 mmHg dan tekanan darah diastolik melebihi 90 mmHg. Penyakit ini tidak memiliki gejala namun bisa menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan ginjal, penyakit jantung, dan stroke, yang dapat berakibat fatal pada pasien.

Bacaan Lainnya
DONASI

Baca juga: Kenali Manfaat Rosella sebagai Obat Hipertensi

Menurut laporan World Health Organization (WHO) mengenai Penyakit Tidak Menular, rata-rata orang dewasa berusia 18 tahun ke atas yang menderita hipertensi adalah sekitar 22%. Hipertensi memegang peran penting dalam 40% kematian akibat penyakit jantung dan 51% kematian akibat stroke.

Pada tahun 2015, sekitar 1,13 miliar orang di seluruh dunia didiagnosis dengan hipertensi, yang berarti sekitar sepertiga populasi dunia. Angka penderita hipertensi terus meningkat setiap tahun, dengan perkiraan mencapai 1,5 miliar pada tahun 2025. Kematian akibat hipertensi dan komplikasinya diperkirakan mencapai 10,44 juta orang setiap tahunnya.

Ada banyak faktor risiko hipertensi, seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal, gaya hidup, dll. Oleh karena itu, pengendalian hipertensi dapat dilakukan melalui pendekatan farmakologis, seperti mengonsumsi obat hipertensi berupa diuretik, penghambat reseptor angiotensin, penghambat saluran kalsium, dan obat antihipertensi lainnya (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2019).

Selain itu penyakit darah tinggi juga bisa diatasi dengan cara non-farmakologi dengan menggunakan air rebusan daun kelor yang mudah ditemukan didaerah beriklim tropis seperti indonesia. Daun kelor mempunyai sifat anti kolesterol, antibakteri, antiinflamasi, antitumor  dan dapat menurunkan kadar gula darah dan tekanan darah.

Daun kelor atau yang secara ilmiah dikenal dengan nama (moringa oleifera), termasuk dalam famili moringaceae.”Asal usul tumbuhan ini dapat di telusuri kembali di India, yang biasa disebut sohanjna. Namun kelor juga dapat tumbuh subur di berbagai wilayah semitropis dan tropis, termasuk indonesia dengan sebutan nama yang berbeda (Mardiana, 2013)”

Tanaman ini mudah didapat dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mendukung penggunaannya dalam pengobatan alternatif tradisional untuk menurunkan tekanan darah. Daun kelor mudah ditemukan oleh msasyarakat di lingkungan tempat tinggal.

Rata-rata tanaman kelor ditanam di pekarangan rumah, sayang sekali jika tidak dimanfaatkan secara optimal. Kelor merupakan salah satu tanaman yang terbukti secara ilmiah sebagai sumber nutrisi yang berkhasiat obat dan kandungannya melebihi standar tanaman biasa.

Selain itu, daun kelor juga mempunyai kandungan postasium yang sangat bermanfaat untuk mengatur tekanan darah. Kalium memastikan tekanan darah tetap dalam kisaran normal, sedangkan potasium berfungsi menurunkan tekanan darah, kaya akan postasium, daun kelor membantu mengatur kadar natrium dalam aliran darah, sehingga dapat mengurangi tekanan darah tinggi.

Baca juga: Pengaruh Pemberian Rebusan Daun Seledri terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi

Daun kelor memiliki berbagai macam antioksidan, termasuk alkaloid, saponin, fitosterol, tanin, fenolik, polifenol, dan flavonoid. Dibandingkan dengan jenis daun lain seperti labu kuning dan pakis, daun kelor memiliki konsentrasi polifenol dan flavonoid yang lebih tinggi.

Selain itu, daun kelor merupakan sumber vitamin C yang sangat baik, mengandung 220mg per 100g daun. Jumlah ini hampir empat kali lebih banyak dibandingkan daun kenikir yang memiliki kandungan vitamin C sebesar 64,6mg per 100g daun, dan daun pepaya yang mengandung 61,8mg vitamin C per 100g daun. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Alverina dkk (dalam Destini Zebua) 2017.

Penatalaksanaan non farmakologi untuk menurunkan tekanan darah dapat dilakukan dengan pola hidup sehat seperti memperbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan, meningkatkan konsumsi potasium/kalium, berhenti merokok, menurunkan berat badan, mengurangi konsumsi garam, meningkatkan aktivitas fisik berolahraga, memanajemen stress, dan terapi herbal menggunakan tanaman. Tanaman yang dapat menurunkan tekanan darah tinggi yaitu daun sirsak, daun alpukat, seledri, dan daun kelor.

Berikut pengobatan non-farmakologis penyakit darah tinggi yang dapat diterapkan, salah satunya adalah pemanfaatan air rebusan daun kelor. Untuk membuat air rebusan daun kelor yang dapat membantu menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi, berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti:

  1. Siapkan 300 mg daun kelor yang sudah dicuci bersih.
  2. Rebus daun kelor dengan 3 gelas air atau setara dengan 450 ml.
  3. Daun kelor direbus selama 15 menit atau sampai air menyusut menjadi satu gelas (250ml) dan disaring
  4. Minum air rebusan daun kelor selagi hangat sebanyak 1 kali per hari

Perlu dicatat sebelum mengkonsumsi air rebusan daun kelor, penderita hipertensi terlebih dahulu melakukan pemeriksaan tekanan darah secara manual, setelah itu air rebusan daun kelor tersebut dapat dikonsumsi, tunggu hingga rebusan daun kelor bereaksi didalam tubuh selama 5-7 jam.

Menurut penelitian yang dilakukan Yanti dan Novia pada tahun 2018 dalam Jurnal Ilmu Kesehatan, pengaruh pemberian air rebusan daun kelor dilakukan setiap hari 250 ml selama 7 hari berturut-turut berpotensi dapat menurunkan tekanan darah.

Hal ini disebabkan adanya kandungan potasium yang memiliki kemampuan untuk merelaksasi pembuluh darah sehingga mengurangi ketegangan pada jantung untuk memompa dan mengedarkan darah ke seluruh tubuh sehingga mengakibatkan penurunan tekanan darah.

Dengan mengkosumsi rebusan daun kelor, aliran darah pun menjadi lancar sehingga resiko pengendapan zat-zat yang dapat mengakibatkan tekanan darah tinggi bisa di hindari.

 

Penulis: Sri Rahayu
Mahasiswa S1 Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Padang

Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi  

 

Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI