Pupuk organik merupakan pupuk yang berasal dari berbagai jenis tanaman, buah-buahan, maupun sisa akan yang dapat diproses menggunakan sistem untuk dilakukannya fermentasi dan enzimitasi yang dilakukan secara sederhana dan memiliki nilai unsur hara yang lebih tinggi, maka dari itu dapat dimanfaatkan kembali.
Sisa sampah yang tidak terpakai akan menjadi sumber yang mengganggu dengan menimbulkan bau tak sedap, berserakan serta dapat menjadi sumber penyakit bagi keluarga tersebut. Pengolahan sampah yang baik dapat dilakukan dengan pemanfaatan pembuatan pupuk yang dapat dimanfaatkan dengan baik.
Kegunaan bagi tanaman yaitu memberikan zat nitrogen dalam merangsang pertumbuhan tanaman, kandungan fosfor yang dapat memberikan rangsangan terhadap akar terkhusus pada akar umur muda dan dapat mempercepat pembungaan pada tumbuhan.
Pengenalan dan pelatihan mengolah sampah organik menjadi pupuk bermanfaat adalah ide yang baik untuk mencegah permasalahan terhadap pengolahan sampah yang sulit dilakukan oleh masyarakat. Melakukannya pengolahan dengan proses kompos ini juga dapat membantu dalam upaya pengurangan limbah berbahaya serta polusi akibat pembakaran sampah yang masih sering dilakukan oleh masyarakat.
Baca juga: PMM UMM Kelompok 66 Gelombang 8 Edukasi Pengolahan Limbah Organik di SDN 005 Balikpapan Selatan
Pada rangkaian kegiatan KKN UNDIP 2024, Ni Komang Vidyani (21), memiliki kesempatan untuk memberikan nilai manfaat pengolahan sampah organik dengan metode pengomposan dibantu dengan komposter serta melakukan pelatihan mengenai pembuatan dan pengolahan sampah organik menjadi pupuk bermanfaat kepada ibu-ibu Kelompok Wanita Tani di Desa Botolambat pada Minggu (21/7/24).
Bahan Organik untuk Kompos:
- Potongan sayur
- Sisa Makanan
- Kulit Buah
- Ampas Kelapa/Teh/Kopi
- Dedaunan kering
Penulis: Ni Komang Vidyani
Mahasiswa Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro
Editor: Salwa Alifah Yusrina
Bahasa: Rahmat Al Kafi
Ikuti berita terbaru Media Mahasiswa Indonesia di Google News