Bahaya Rokok Elektrik yang Banyak Digandrungi Anak Muda pada Masa Kini

cigarette in the hand

Rokok merupakan sebuah produk tembakau yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica, dan spesies lainnya atau sintetisnya, di mana asapnya mengandung nikotin dan tar, dengan atau tanpa bahan tambahan.

Data mencatat jumlah perokok yang mengkonsumsi rokok konvensional di dunia mencapai hingga 1,5 milyar orang. Laporan dari Southeast Asia Tobacco Control Alliance (SEATCA) mencatat bahwa Indonesia merupakan negara dengan jumlah perokok terbanyak di Asean, yakni 65,19 juta orang.

Angka tersebut setara 34% dari total penduduk Indonesia pada 2016. Indonesia juga mencetak rekor jumlah perokok remaja tertinggi di dunia yakni sebanyak 13,2% dari total remaja di Indonesia adalah perokok aktif (Pohan, 2006).

Bacaan Lainnya
DONASI

Baca Juga: Perilaku Merokok di Kalangan Anak-Anak

Padahal merokok tidak baik bagi kesehatan, tetapi entah mengapa masih banyak juga yang melakukannya. Rokok termasuk ke dalam zat adiktif karena rokok dapat menyebabkan penggunanya ketagihan (adiksi) dan menjadi ketergantungan bagi pengguna rokok itu sendiri.

Seiring perkembangan zaman yang canggih tentunya banyak memudahkan kita. Banyak alat-alat canggih yang kemudian diciptakan begitu juga dengan rokok yang saat ini telah banyak dipakai, yaitu rokok elektrik.

Rokok elektrik adalah suatu alat yang berfungsi seperti rokok namun cara penggunaannya tidak dengan menggunakan atau membakar daun tembakau, melainkan dengan mengubah cairan uap yang biasa disebut liquid yang dihisap oleh pemakainya/ perokok ke dalam paru-parunya.

Rokok elektrik pertama kali dikembangkan oleh perusahaan SBT Co Ltd, pada tahun 2003. Sebuah perusahaan yang berbasis di Beijing, China, yang sekarang dikuasai oleh pihak Golden Dragon Group Ltd Pada tahun 2004.

Setelah itu Ruyan mengambil alih proyek untuk mengembangkan teknologi yang ingin dikembangkan tersebut. Kemudian diganti secara resmi menjadi Ruyan SBT Co Ltd, dan pada akhirnya nama mereka diubah menjadi SBT RUYAN Technology & Development Co, Ltd.

Baca Juga: Waspada Bahaya Merokok!

Rokok elektrik juga umumnya mengandung nikotin, zat kimia, dan perasa atau flavour yang bersifat racun/ toksik. Rokok elektrik ini sangat digandrungi para remaja masa kini. Rokok ini menjadi tren di kalangan para remaja dan dewasa di range usia 14 tahun ke atas.

Menurut data National Youth Tobacco Survey (NYTS) bahwa ada 19,6 % siswa sekolah menengah (3,02 juta) dan 4,7% siswa sekolah menengah (550.00) yang melaporkan menggunakan rokok elektrik saat ini (dalam 30 hari sebelumnya) pada tahun 2020 ada 1,8 juta namun lebih sedikit dibandingkan tahun 2019 (Wang et al., 2020).

Pada sebuah penelitian penggunaan rokok elektrik pada remaja di Bekasi, Jawa Barat didapatkan data bahwa 22,3 % dari 581 siswa sekolah menengah menggunakan tren rokok elektrik tersebut (El Hasan et al., 2017).

Faktor penyebab rokok elektrik ini menjadi tren di kalangan anak muda masa kini ialah karena rokok ini dengan mudah memikat mereka, mereka merasa keren jika memakainya serta rokok elektrik ini memiliki banyak macam aroma harum dan juga rasa sehingga membuat penggunanya ingin mencoba rokok elektrik ini.

Dengan banyaknya rasa seperti permen, cokelat, mint, permen karet, dan vanila membuatnya diminati oleh semua orang (Bold et al., 2016). Rokok elektrik merupakan sebuah inovasi dari bentuk rokok sebelumnya yaitu rokok konvensional menjadi rokok modern.

Baca Juga: Dampak Merokok Aktif pada Remaja

Rokok elektrik diklaim sebagai rokok yang lebih sehat dan lebih ramah lingkungan daripada rokok biasa, bahkan rokok elektrik tidak menimbulkan bau dan asap. Penggunaan rokok elektrik juga bisa dikatakan lebih hemat dari rokok biasa karena pemakaian rokok elektrik yaitu dengan cara mengisi ulang.

Rokok elektrik dipasarkan dengan berbagai macam nama, di antaranya rokok elektronik, e cigarro, electro-smoke, green-cig, dan smartsmoker. Rokok elektrik awalnya dipasarkan dengan tujuan sebagai alternatif yang lebih aman dari produk tembakau biasa sebelumnya.

Bahkan pada bagian kemasannya terpampang jelas label “HEALTH“. Namun penggunaan tersebut menuai banyak pro dan kontra, bahkan banyak negara-negara menganggap produk ini ilegal dan terlarang.

Rokok elektrik pada umumnya terbuat dari daun-daun tembakau yang dibungkus, dan terdiri dari tabung yang berisi cairan nikotin, perasa buah, dan bahan kimia lainnya atau biasa disebut dengan liquid.

Rokok elektrik memiliki beberapa komponen utama di antaranya adalah baterai, elemen pemanas, dan tabung yang berisi cairan liquid (cartridge). Cara kerja rokok elektrik yaitu dengan cara memanaskan cairan yang ada pada tabung cartridge, kemudian tabung tersebut akan menghasilkan uap seperti asap yang umumnya mengandung berbagai macam zat kimia yang terkandung di dalamnya.

Baca Juga: Belajar Tentang Jantung

Rokok elektrik juga berbahaya bagi kesehatan penggunanya karena kandungan-kandungan zat kimia yang terkandung di dalamnya. Contohnya seperti propilen glikol yang fungsinya untuk memproduksi uap air.

Penelitian mengatakan bahwa ketika menghirup propilen glikol di rokok elektrik dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan pada beberapa orang tertentu. Kemudian nikotin, karena nikotin merupakan zat yang sangat adiktif dan dapat memengaruhi perkembangan otak remaja menjadi negatif.

Masih ada banyak zat lain yang berbahaya yang terkandung di rokok elektrik/ vape seperti karsinogen, diacetyl, acrolein, logam berat, cadmium, benzene, dan diethylene glycol. Umumnya gejala buruk dari penggunaan atau konsumsi rokok akan muncul secara bertahap yang biasanya awalnya dimulai dari sesak nafas, kemudian dada nyeri, bahkan sampai mengganggu alat pernapasan yang lainnya.

Bahkan lebih banyak kasus masalah pernapasan yang diakibatkan oleh rokok elektrik atau vape ini dibandingkan kasus masalah pernapasan yang diakibatkan oleh rokok biasa. Kandungan karsinogen ini memang tidak langsung menimbulkan efek samping bagi para pemakainya.

Dampak negatif baru akan dirasakan dalam kurun waktu 15-20 tahun mendatang. Tak hanya kanker dan penyakit jantung, dampak dari rokok elektronik juga dapat menyebabkan infeksi peradangan. Sebuah publikasi internasional telah membuktikan bahwa penggunaan rokok elektronik justru meningkatkan risiko penyakit asma (dr. Agus, 2020).

Baca Juga: Pantau Keseimbangan dan Detak Jantung Saat Berolahraga Menggunakan Monitor Heart Rate

Dengan ini bisa dikatakan rokok elektrik malah lebih berbahaya dari rokok biasa. Ada laporan juga yang mengatakan bahwa rokok elektrik menyebabkan batuk yang berlebih pada beberapa pemakai/ perokok khususnya bagi para remaja, serta peningkatan eksaserbasi asma.

Rokok elektrik bisa dikategorikan sebagai berbahaya dan tidak berbahaya. Penggunaan rokok elektrik memang banyak memiliki efek buruknya meskipun di sisi lain penggunaan rokok elektrik dapat mengurangi penyakit yang diakibatkan dari penggunaan rokok biasa.

Saat ini 15 negara bagian melaporkan 18 pasien sudah meninggal dunia mulai dari rentang usia 27 hingga 71 tahun. Seluruh pasien tersebut semuanya memiliki riwayat penggunaan produk rokok elektrik atau vape, dengan 578 pasien di antaranya menggunakan produk rokok elektrik atau vape 3 bulan sebelum timbul gejala kemudian meninggal dunia.

Selain berbahaya bagi kesehatan, rokok elektrik nyatanya juga sangat rawan meledak. Karena segala sesuatu yang elektrik pasti memerlukan listrik untuk mengoperasikan atau mengisi dayanya, tak terkecuali rokok elektrik. Aliran listrik yang mengalir ke baterai memiliki resiko meledak atau terbakar.

Baterai rokok ini dapat meledak kapan saja dan di mana saja. Entah itu di kantong ataupun saat melakukan isi daya pada rokok elektrik tersebut. Memang banyak para pengguna yang tidak menyadarinya, bahkan rokok elektrik atau vape bisa saja meledak saat anda sedang asyik vaping atau menghisapnya.

Baca Juga: Pertolongan Pertama Pada Serangan Jantung

Ledakan akibat rokok elektrik atau vape bahkan bisa dianggap cukup parah. Pemakaian yang terlalu sering dan penggunaan yang tidak apik juga bisa menyebabkan rokok elektrik atau vape meledak, dan kegagalan produk juga berpengaruh yang menyebabkan produk rokok elektrik atau vape yang digunakan meledak.

Maka jika ingin menghindari terjadinya kasus meledak pada rokok elektrik atau vape sangat diperlukan pemakaian yang apik dan menjauhkan rokok elektrik dari benda yang bersifat metal dan jauhkan rokok elektrik dari sinar matahari.

Karena temperatur yang ekstrim bisa memicu ledakan terjadi tanpa peringatan atau tanda-tanda tanpa kita ketahui. Jika ingin menjaga Kesehatan maka satu-satunya cara yaitu dengan berhenti merokok dari semua jenis rokok apapun.

Baca Juga: Waspada! Inilah Penyebab Penyakit Jantung Koroner

Karena rokok bisa menyebabkan berbagai macam penyakit dan hal lainnya, begitu juga dengan rokok elektrik. Menjadi perokok pasif saja sudah berbahaya apalagi menjadi perokok aktif. Rokok elektrik yang banyak digandrungi anak muda pada masa kini.

Rokok elektrik diklaim sebagai rokok yang lebih sehat dan lebih ramah lingkungan daripada rokok biasa. Rokok elektrik ini berbahaya bagi kesehatan penggunanya karena kandungan-kandungan zat kimia yang terkandung di dalamnya.

Contohnya seperti propilen glikol yang fungsinya untuk memproduksi uap air. Rokok elektrik juga berbahaya bagi kesehatan penggunanya karena kandungan-kandungan zat kimia yang terkandung di dalamnya.

Contohnya seperti propilen glikol yang fungsinya untuk memproduksi uap air. Penelitian mengatakan bahwa ketika menghirup propilen glikol di rokok elektrik dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan pada beberapa orang tertentu.

Penulis: Rayyan Pilardy
Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang

Editor: Ika Ayuni Lestari      

Redaktur Bahasa: Rahmat Al Kafi

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI