Hapus Kekerasan di Sekolah Melalui Pendidikan Humanis

Pendidikan humanis merupakan pendidikan yang memanusiakan manusia, dimana ia mengutamakan komunikasi dan relasi yang terjalin selama pembelajaran berlangsung antara siswa kepada sesamanya, pendidik kepada peserta didik dan juga sebaliknya. Jika pendidikan humanis ini benar terjadi dan berjalan dengan baik, tentu akan menjadi salah satu jembatan untuk membentuk karakter siswa. Beberapa kasus belakangan ini yang sering mengganggu telinga yaitu mengenai kekerasan guru terhadap siswa, kekerasan siswa terhadap guru, dan keterlibatan ornag tua siswa terhadap guru yang bahkan sampai menimbulkan kematian dalam kasusnya. Kasus-kasus yang sempat viral belakangan ini terjadi di beberapa kota di Indonesia, yaitu Makasar, Madura dan Sidoarjo.

Dalam beberapa tahun terakhir kasus kekerasan di dunia pendidikan semakin banyak terungkap. Pada 2016, seorang guru SMKN 2 Makassar dipukul salah satu orang tua siswa karena tak terima perlakuan sang guru terhadap anaknya. Pemukulan itu menyebabkan orang tua siswa bersama putranya itu mesti melalui proses hukum. Lain kasus, seorang guru di Sidoarjo yang harus melalui proses hukum karena mencubit seorang siswa. Kekerasan yang menimpa Ahmad Budi Cahyono (26), guru seni rupa di Sampang, Madura, masih segar dalam ingatan. Tentu kita sangat menyesalkan perbuatan siswa itu. Tindakan bodoh yang berakibat hilangnya nyawa seorang guru.Dari beberapa kasus diatas, dapat disimpulkan bahwa potensi kekerasan di sekolah sangatlah tinggi.

Bukan Melalui Kekerasan
Berkaca dari beberapa kasus yang terjadi, ketiganya terjadi karena faktor sakit hati atas perbuatan-perbuatan yang kurang menyenangkan sebelumnya. Dengan hal ini, mengungkap fakta bahwa tak sedikit masyarakat Indonesia yang kurang lihai menyelesaikan masalah yang seharusnya dapat diselesaikan dengan jalan damai, namun masih banyak yang menggunakan jalur kekerasan sebagai jalur utama untuk menyelesaikan masalah.

Bacaan Lainnya

Semestinya, berbagai macam kasus yang terjadi harus diselesaikan dengan damai terlebih dahulu, sebab akan sangat disayangkan jika hanya karena tindakan kecil yang dilakukan namun akan berimbas kekacauan yang fatal dan bahkan merugikan pihak lain. Hal ini harus dilakukan, sebab pendidikan merupakan lingkungan yang akan berperan besar dalam mencetak generasi bangsa. Sehingga, segala macam kekerasan bentuk kekerasan harus disingkirkan.

Dukung Penuh Pendidikan Humanis di Sekolah

Pendidikan humanis merupakan metode yang strategis dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia menjadi berkarakter lembut dan memiliki rasa toleransi yang tinggi. Pendidikan humanis akan mengubah mindset manusia menjadi lebih mengasihi satu sama lain. Pelaksanaan pendidikan humanis ini akan mengurangi kekerasan yang ada disekolah seperti cita-cita pemerintah yang akan menghapus kekerasan pada tahun 2030. Kekerasan yang terjadi di bidang pendidikan belakangan ini meresahkan masyarakat dan mempertanyakan kualitas pendidikan yang ada, sebab, jika dengan warga sekolah sendiri saja belum bisa mengasihi satu sama lain, bagaimana dengan lainnya? Atau bahkan ingin membentuk dan mengarahkan siswa yang ada di sekolah untuk menjadi seperti apa yang tertuang dalam visi misi sekolah, bukan hal yang mudah untuk mempercayai hal itu kembali jika ditilik melalui rekam jejak kasus yang telah terjadi ditengah keriuhan pendidikan yang ada di Indonesia.

Maka, melalui pendidikan humanis inilah, sebuah hubungan komunikasi dan relasi antara pihak sekolah, guru, siswa dan orang tua akan terbentuk. Pembelajaran yang terjadi dalam kegiatan belajar mengajar akan menyenangkan, sehingga siswa dan guru akan memiliki hubungan kekeluargaan yang baik. Dalam perwujudan inilah, perlu dukungan penuh dalam pelaksanaan metode pendidikan humanis dalam sekolah sebagai upaya menghapus kekerasan yang terjadi di sekolah, yang mana sekolah merupakan zona penting untuk mengembangkan potensi, bakat dan membentuk karakter siswa.

Aji Setiawan
Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI