Puisi: Keruh

puisi
Foto: Pixabay.com

K e r u h

Puisi oleh: Reygina Marta Dewi

Mungkin akan hilang
Apa-apa yang dulunya paling bersinar
Dihujani, dikikis sampai habis

Jika perlu terbakar
Kayu api bahan bakar kau sebar
Kau anggap sebar benih di lautan
Meski tahu akhirnya buih yang didapatkan

Bacaan Lainnya

Yang tergeletak mati bagai perang
Rasa darah yang sama
Luka yang dulu dijahit bersama
buyar dalam gelap murka semesta

Jika hanya satu hisapan
Kenapa sampai membuat langit kelabu
Jika hanya bangunan
Kenapa berasap dan sesak

Bukannya hijau lambang paru
Biru lambang perut pasti penuh
Kenapa hidup dan mati rasanya separuh-separuh

Yang berteriak di bawah terik
Yang tersungkur di bawah infrastruktur
Yang hancur lalu lebur
Yang hilang diimingi tenang

Segalannya terampas
Tapi memori tak pernah habis meski kepala ditebas
Segalanya mungkin akan hilang
Tapi tidak setiap kenang di kening
Tapi tidak untuk setiap jejak yang ditinggal
Meski pelan-pelan semuanya pasti tanggal
Ditebar bunga dengan hening di atas tanah kering menggumpal

Baca juga:
Puisi: Hawa Nafsu
Puisi: Sebuah Harap Waras yang Telah Lahir
Puisi: Cah Wedok Nentang

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI