Sekolah dengan Kompetensi Abad Ke-21

Abad ke-21 merupakan abad yang memberikan kesempatan kepada teknologi dan informasi untuk berkembang dengan pesat. Sekolah adalah salah satu tempat di mana proses belajar dan mengajar berlangsung, termasuk tempat berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Sekolah diharapkan dapat menjawab kebutuhan di abad ke-21 ini.

Bahkan kompetensi sudah menjadi tema sentral dalam kajian dan discourse tentang pendidikan di abad 21 oleh OECD. Mereka menyebutnya dengan “The 21st century competencies”. Bebrapa pakar pendidikan menyebutkan beberapa kompetensi yang harus dimiliki.

Salah satu tokoh yang bernama Elanor Drago menyebutkan bahwa kompetensi di abad 21 yang harus dimiliki adalah kemampuan dalam penguasaan teknologi (IT) dan kemampuan lintas budaya, cross cultural communication. (Elanor dargo, Becoming Adult Learner: 2014).

Bacaan Lainnya

Sekolah kini menjadi lembaga yang masih dipercaya dapat menyiapakan sumber daya manusia yang terampil dan siap untuk menghadapi abad ke-21. Sumber daya manusia yang memliki keterampilan belajar dan berinovasi, keterampilan informasi dan teknologi, serta keterampilan hidup dan bekerja sesuai dengan tuntutan komptensi abad ke-21.

Kepercayaan tersebut tentunya harus diimbangi dengan proses dan hasil yang diharapkan pula. Jangan sampai sekolah yang selama ini dipercaya sebagai lembaga yang mengembangkan dan mencetak sumber daya manusia yang kompeten dan profesional justru hanya menciptakan lulusan-lulusan yang pintar dan penghafal.

Faktanya sekolah-sekolah di Indonesia masih belum sepenuhnya mampu menciptakan lulusan yang memiliki komptensi abad ke-21, baik dari sekolah dasar sampai menengah. Hal ini terbukti dengan tingginya angkatan kerja di Indonesia dengan jumlah serapan kerja yang relatif rendah, khususnya lulusan SMK yang digadang-gadang siap kerja justru menyumbang angka besar terhadap jumlah pengangguran di Indonesia.

Kembali lagi kita tidak bisa sepenuhnya menyalahkan sekolah dalam hal ini, peran dari keluarga, pemerintah, dan dunia usaha dan dunia industri juga menentukan keberhasilan sekolah dalam mengebangkan dan menciptakan sumber daya manusia yang kompeten dan profesional. Peranan pemerintah dan DUDI utamanya sangat dibutuhkan sekolah dalam mendesain dan mengimplementasikan kurikulum sehingga pembelajaran yang selama ini terjadi tidak lepas dari tuntutan dan kebutuhan abad 21.

Ke depannya sekolah diharapkan bisa menjadi basis utama dalam mengembangkan dan menciptakan sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan di abad ke 21. Tentunya perlu dukungan dan peran dari masyarakat, pemerintah, dan DUDI. Selain itu, guru juga harus dibekali dengan kemampuan abad ke-21 juga, sehingga pembelajaran bisa lebih efektif dan efisien dalam mendukung sekolah dengan abad ke-21.

Ahmad Roadin
Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI