Humanisme dalam Perspektif Pendidikan di Era Modern

Processed with VSCO with a6 preset

Jika mendengar istilah humanisme maka yang terbesit dalam benak mayoritas orang adalah tentang bagaimana manusia memperlakukan manusia lainnya. Humanisme merupakan salah satu teori dalam disiplin ilmu pendidikan. Humanisme adalah suatu konsep belajar yang berfokus pada sisi perkembangan kepribadian manuasia untuk menemukan kemampuannya dan bagaimana cara pengembangannya. Istilah humanisme ini ada sejak abad 20 yang pada awalnya digunakan dalam dunia psikologi saja.

Dalam dunia pendidikan, humanisme sangat erat hubungannya dengan bagaimana semua komponen pendidikan menjalankan tugasnya masing-masing tetapi masih memperhatikan aspek-aspek kemanusiaan. Dalam lingkup yang lebih sempit yaitu sekolah, proses humanisme sangat erat hubungannya dengan bagaimana perlakuan guru terhadap siswa.

Dalam era yang lebih moderm ini, sikap humanisme semakin jarang diterapkan. Banyak sekali faktor yang mempengaruhinya. Seperti, perkembangan teknologi, pandangan, pengaruh budaya luar, serta lingkungan yang semakin tidak terkontrol. Perlu sekali adanya pembiasaan sikap humanistik yang diterapkan dalam sekolah. Mengapa? Karena dalam proses pembelajaran, hal utama yang memang harus diperhatikan adalah mengenai bagaimana siswa menemukan kenyamanan dan ketertarikan kepada materi yang disampaikan, entah materi akademik atau materi berupa pengamalan karakter.

Bacaan Lainnya
DONASI

Di sekolah tentu saja ada dua macam tipe siswa yang memiliki persepsi belajar berbeda. Yang pertama adalah siswa yang mampu mengikuti pembelajaran sesuai apa yang telah diperintahkan oleh guru. Yang kedua adalah siswa yang memiliki persepsi pembelajaran yang berbeda dengan guru, siswa tersebut memilih untuk tidak terikat dengan pendapat orang lain yang mengatur pribadinya sendiri. Teori humanisme tersebut patut diterapkan untuk siswa yang memiliki tipe kedua.

Dalam penerapan teori humanisme di sekolah tentu saja memiliki beberapa kelebihan. Yang pertama adalah teori ini cocok diterapkan dalam materi pembelajaran pembentukan karakter siswa. Kedua, memberi dampak positif terhadap perkembangan kepribadian siswa. Ketiga, teori ini mengedepankan aspek memanusiakan manusia atau lebih tepatnya adalah memberi kesempatan siswa untuk bergerak bebas. Disamping itu, teori humanisme memiliki kekurangan yaitu, proses pembelajaran siswa lebih difokuskan kepada pengembangan potensi saja, sehingga pengembangan intelektual siswa tidak terasah.

Humanisme dalam pendidikan itu perlu agar para peserta didik mampu membangun empati dan simpati atas penderitaan orang lain. Pendidikan yang efektif adalah yang berpusat pada siswa. Dasar pendidikannya adalah apa yang menjadi dunia, minat dan kebutuhan-kebutuhan peserta didik. Pendidik membantu peserta didik untuk menemukan, mengembangkan dan mencoba mempraktekan kemampuan-kemampuan yang mereka miliki (the learner centered teaching). Ciri utama pendidikan yang berpusat pada siswa bahwa siswa menghormati, menghargai dan menerima siswa sebagai mana adanya komunikasi dan relasi yang efektif sangat diperlukan sebab suasana komunikasi yang  efektif peserta didik akan dapat mengeksplorasi dirinya, mengembangkan dirinya dan kemudian memfungsikan dirinya dalam masyarakat secara optimal.

Dapat disimpulkan bahwa sebenarnya teori humanisme yang diterapkan juga harus diimbangi dengan pengembangan intelektual siswa. Sehingga akan tercipta keseimbangan antara potensi siswa dengan kemampuan intelektualnya. Selain itu, apabila keduanya tampak seimbang maka emosi diri siswa akan terkontrol dengan baik. Emosi yang terkontrol dengan baik itulah yang akan memacu siswa untuk melakukan kegiatan yang baik pula.

Niken Setyaningsih
Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI