Karakteristik Orang Tua dalam Pembelajaran di Masa Covid-19

pembelajaran online
Gambar: Pixabay.com

Kenyataan yang tidak bisa dipungkiri bahwa sekolah merupakan lembaga transformasi  penyampaian ilmu bagi para siswa didik dalam proses belajar dan mengajar. Oleh karenanya, dengan adanya pandemic maka pihak pemerintah memberikan himbauan kepada seluruh jenjang pendidikan untuk melakukan kegiatan pembelajaran secara daring di rumah.

Pemerintahan memberlakukan peraturan tersebut sebagai upaya memutus penularan virus corona, karena penularannya sangat menghawatirkan yang telah memakan banyak korban. Aturan seperti social distancing, memakai masker, menghindari keramaian dan senantiasa mencuci tangan dianggap cara terbaik mencegah virus corona.

Masa Pandemi Covid-19 ini sangat berdampak berbagai sector bahkan semua jenjang pendidikan. Sekolah diistirahatkan karena kekhawatiran tersebarnya virus kepada para siswa. Akibatnya, pendidikan terguncang, siswa tidak lagi berdatangan ke sekolah untuk belajar, karena menjaga jarak dan mengikuti aturan pemerintah. Seluruh pelaksanaan kegiatan baik industri maupun sekolahpun ditiadakan. Kegiatan pembelajaran yang biasa dilakukan di sekolah atau di kelas secara langsung sekarang diubah menjadi secara daring atau online.

Bacaan Lainnya

Melihat keadaan seperti ini, maka orang tua dituntut harus berpartisipasi dalam proses pembelajaran anak yang dilakukan secara daring. Orang tua berupaya agar anaknya jangan sampai ketinggalan pembelajaran sehingga orangtua perlu menjadi hebat.

Beberapa hal yang mesti dilakukan orang tua pada anak di masa pandemic ini, antara lain:

  • H adalah Helpful atau menawarkan bantuan terhadap tugas anak dalam berbagai kesulitan belajar;
  • E adalah Easygoing atau melakukan pendekatan  dengan anak seperti melakukan pendekatan yang tadinya sibuk dengan kesibukan masing-masing;
  • B adalah Be Resourceful atau menggali pengetahuan yang biasanya anak selalu mengerjakan tugas mandiri sekang di masa corona orang tua harus menjelaskan dan memberikan pemahaman mengenai pengetahuan dan pembelajaran siswa di rumah;
  • A adalah Active Comunication atau selalu bekerjasama dan  mencari informasi orang tua siswa kepada sekolah atau guru,sehingga orang tua dapat membantu pembelajaran untuk anaknya secara tepat;
  • T adalah Thoughtful atau memberikan kebutuhan seperti perhatian kepada anak.

Proses pengerjaan tugas yang diberikan oleh guru kepada peserta didik ternyata cukup menyita waktu, biaya, bahkan energi. Apalagi bagi mereka yang tidak terbiasa jika anak-anaknya seharian berada di dalam rumah mengerjakan tugas dari guru. Dari proses ini diharapkan orang tua juga memahami betapa pentingnya dukungan dan peran orang tua terhadap proses belajar anak. Kondisi darurat ini menjadi seperti “gerakan serentak” inipun diharapkan akan menyadarkan orang tua akan pernyataan dalam mendampingi, membimbing, dan mengarahkan anak mereka dalam mengerjakan tugas mereka “dipaksa” mengenal lebih dekat lagi sikap dan karakter anak mereka.

Sudah beberapa bulan para pelajar belajar di rumah mulai dari tingkat PAUD/TK, SD, SMP dan SMA dan universitas berbagai cara belajar tanpa tatap muka secara langsung dilakukan antara guru dan murid. Beragam cara yang dilakukan guru untuk tetap memastikan anak didiknya dapat tetap melakukan pembelajaran sesuai dengan materi yang telah dirancang mulai dari membuat grup Whatsapp. Belajar melalui aplikasi yang memungkinkan untuk melakukan tatap muka walaupun hanya melalui gaway atau laptop, hingga memberikan banyak tugas.

Beragam pula cara siswa maupun orang tua murid dalam menanggapi proses belajar di rumah. Ada yang mengeluh karena menghabiskan banyak kuota, mengeluh dengan tumpukan tugas, hingga merasa bingung karena tidak faham dengan materi yang diberikan dengan hanya melalui online tanpa pertemuan langsung. Orang tua murid atau keluarga di rumah dituntut untuk bisa membimbing dan mengontrol kegiatan belajar anaknya, khususnya anak-anak Paud/TK, SD banyak yang kewalahan Ketika mengajari anaknya, orang tua merasa kerepotan menghadapi tingkah laku anak yang kadang menjengkelkan dan susah untuk diajak belajar belum lagi yang anaknya di tingkat SMP dan SMA, di situ dapat dirasakan betapa beratnya tanggung jawab seorang guru untuk dapat memastikan anak didiknya dapat mengikuti pempelajaran dengan baik sehingga menjadi anak yang pandai.

Selama ini, profesi guru sering dianggap sepele oleh sebagian orang. “Ah apaan gue, rumah enak tinggal datang ke sekolah, mengajar udah itu pulang lagi, engga cape kerjanya” kata-kata itu tanpa mereka pikir bahwa guru sangatlah tidak berarti dan di masa pandemic Covid-19 seperti sekarang ini. Mereka sadar bahwa begitu penting nya peran guru bagi anak-anak mereka.

Sekolah sebagai institusi pendidikan, memiliki peranan penting dalam menyiapkan lahirnya sosok generasi terdidik. Proses Pendidikan yang diberikan dalam ruang lingkup sekolah, tidak hanya memberi fasilitas kepada siswa untuk mampu mengembangkan kompetensi keilmuan dalam ranah intelektual (hard skill). Namun, sekolah juga berperan penting dalam mengembangkan kompetensi dasar (soft skill). Layaknya menanamkan karakter, mencetak generasi innovator dan mendorong daya kreatifitas pada siswa sebagai peserta didik. Tentu peran ini tidak mudah jika dibebankan hanya kepada guru sebagai perwakilan pendamping di lingkup sekolah. Peran besar ini perlu didukung oleh orang tua sebagai pihak utama yang bertanggung jawab dalam mendampingi perkembangan kompetensi anak/siswa sebagai peserta didik.

Keterlibatan orang tua dalam proses pendidikan dapat meningkatkan pencapaian prestasi belajar siswa di sekolah, oleh karena itu di masa Covid-19 orang tua sungguh kewalahan dalam menghadapi karakter anak yang berbeda dalam jenjang pendidikan yang berbeda.

Karenanya, diperlukan adanya peran keterlibatan orang tua dalam proses pendidikan anak di sekolah. Dapat kita ketahui bersama bahwa, pendidikan dapat diartikan sebagai pembinaan, pembentukan, pengarahan, pencerdasan, pelatihan yang ditunjukkan kepada semua anak didik dengan tujuan membentuk anak didik yang cerdas, kepribadian, memiliki keterampilan atau keahlian tertentu sebagai bekal dalam kehidupannya di masyarakat. Pendidikan merupakan suatu aktivitas untuk mengembangkan seluruh aspek kepribadian manusia yang berjalan seumur hidup. Dengan kata lain, pendidikan tidak hanya berlangsung di kelas, tetapi berlangsung pula di luar kelas, namun pendidik anak dijamin sekarang mulai karena kurangnya perhatian orang tua terhadap pendidikan anak itu sendiri

Pendidikan karakter hari ini butuh kepada suri tauladan dari pendidik dan orang tua kepada anak-anak, dituntut setiap hari dan setiap saat harus demikin”. Disebutkan, tanggung jawab moral pendidik melebihi tanggung jawab siapapun dalam dunia pendidikan karena jika mentransfer ilmu saja siapapun itu mampu, namun memberikan suri tauladan yang baik tidak semua mampu dan bisa sebab hal demikian dibutuhkan proses dan belajar serta berkelanjutan, oleh karena itu meski dalam masa Covid-19 pihak sekolah mengharapkan kerjasama dengan orang tua untuk mengawasi pembelajaran di rumah agar tetap berjalan dengan baik.

Selain membagi waktu membantu anak dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, orang tua pun harus mengetahui karakter si anak. Karena biar bagaimana pun dan sesibuk apapun keluarga atau orang tua, pendidikan anak yang paling utama adalah di rumah (madrasah utama). Dan semoga dengan keadaan seperti ini kita dapat mengambil hikmahnya. Selain pendidik di sekolah, perhatian, pendekatan, dan pemahaman orang tua itu sangat penting untuk membentuk karakter diri seorang anak.

Elni Susilawati
Mahasiswa Prodi PPKn Universitas Pamulang

Baca juga:
Pembelajaran Daring atau e-Learning, Efektif atau Tidak?
Berkualitaskah Sistem Pembelajaran Daring?
Media Pembelajaran yang Menjadi Online Selama Pandemi Covid-19

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI