Menyikapi Pro Kontra “New Normal” di Kalangan Masyarakat Indonesia

new normal

New normal atau kenormalan baru adalah istilah yang merujuk ke pola hidup baru di situasi pandemi virus Corona jenis baru. Pola hidup baru maksudnya masyarakat menerapkan protokol kesehatan berupa rajin mencuci tangan dengan sabun, selalu mengenakan masker, selalu menjaga jarak, hingga menghindari kerumunan supaya terhindar dari COVID-19, penyakit pandemi yang diperkirakan WHO tak bakal hilang dalam waktu dekat ini.

Dalam waktu dekat, pemerintah pusat akan menerapkan new normal atau adaptasi perubahan pola hidup pada situasi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Langkah itu diambil dalam rangka mendukung keberlangsungan usaha di sektor jasa dan perdagangan (area publik) di Indonesia pada masa pandemi Covid-19.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah mulai mengecek persiapan new normal. Bahkan pemerintah pusat telah menerbitkan Surat Keputusan Kementerian Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan Covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri Dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi.

Bacaan Lainnya

Kemudian SK itu ditindaklanjuti dengan Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.01/MENKES/335/2020 tentang Protokol Pencegahan Penularan Covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri Dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha.

Namun, tidak sedikit dikalangan masyarakat yang tidak menyetujui akan adanya “New Normal” tersebut. daerah tersebut, seperti Nusa Tenggara Timur (NTT) dan sebagian masyarakat Sumatera.

Salah satu yang tegas menentang diterapkannya new normal tersebut adalah anggota DPRD Kota Banjarmasin dari fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Zainal Hakim saat berada di gedung dewan kota, Kamis, bahwa Banjarmasin tidak siap penerapan new normal tersebut.

Menurut dia, penerapan new normal tersebut cocoknya di daerah yang sudah mampu mengendalikan penyebaran virus COVID-19, bukan yang kasusnya terus naik.

Bahkan, Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Jabar, Roy Jinto, juga menilai tentang peraturan “new normal” yang akan diberlakukan juni mendatang. Beliau beranggapan bahwa pemerintah terlalu tergesa-gesa dalam menerapkan new normal tersebut yang seharusnya dipertimbangkan terlebih dahulu oleh para peneliti dengan matang sebelum menerapkannya.

Dan tidak jarang pula, banyak yang menyetujui dengan adanya “New Normal” yang akan diberlakukan di Indonesia mendatang. Seperti kota Banjarmasin, dan Sebagian daerah Kalimantan.

Anggota DPRD Kota Banjarmasin dari fraksi Nasdem Yunan Chandra menyatakan sangat setuju diterapkannya new normal di kotanya sesuai rekomendasi pemerintah pusat. Dia menyatakan tidak setuju lagi diterapkan PSBB yang berlanjut, karena sangat menyusahkan ekonomi masyarakat.

Ketua Yayasan Perlindungan Konsumen (YLK) Kalimantan Selatan, Dr. Ahmad Murjani juga menyetujui tentang adanya “new normal” tersebut. Dia beranggapan bahwa kita harus bangkit melawan penurunan perekonomian yang semakin terpuruk utntuk memajukan pertumbuhan perekonomian di dalam wabah COVID 19.

Menghadapi Pro kontra New Normal

Sekarang apa pilihan kita, pilihannya adalah kita harus segera bangkit mengambil langkah untuk kehidupan baru. Stop membahas pro kontra new normal. Karena kita rela maupun tak rela akan dipaksakan menjalankan kehidupan new normal. Oleh karena itu, untuk menghadapi kehidupan new normal ini maka kita harus  membangun diri, keluarga dan masyarakat kita dengan konsep The new me.

Apa itu The new me? The new me adalah konsep melahirkan kepribadian baru di bulan yang fitri ini. Kita dihadapan pada tantangan kehidupan  baru. Bukan ia yang berpendidikan tinggi atau kaya yang mampu survive tetapi yang mampu beradaptasi dengan tantangan zaman lah yang akan survive.

Kita harus siap bergerak dan mampu melakukan lompatan kehidupan lebih cepat dan lebih jauh dalam persaingan global di era pasca Covid-19 ini demi kesejahteraan ekonomi di Indonesia yang semakin menurun.

Idris Andrianto
Mahasiswa Prodi Ekonomi Syariah FEBI UIN Sunan Ampel Surabaya

Baca juga:
‘‘New Normal’’ Kuliah Masuk? Beberapa Kejadian yang Jarang Ditemui Saat Kuliah Tatap Muka!
Persiapan Diri untuk Menghadapi New Normal di Indonesia
New Normal di Indonesia Dituding Mirip dengan Herd Immunity?

Kirim Artikel

Pos terkait

Kirim Artikel Opini, Karya Ilmiah, Karya Sastra atau Rilis Berita ke Media Mahasiswa Indonesia
melalui WhatsApp (WA): 0822-1088-8201
Ketentuan dan Kriteria Artikel, baca di SINI